Mohon tunggu...
Aris Rasyid Setiadi
Aris Rasyid Setiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa Yang Ingin Menulis

Instagram : aris_rasyid12 blog pribadi : https://immawanarisrasyid.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jakarta dan Yogyakarta, Mana yang Romantis?

1 April 2024   20:16 Diperbarui: 1 April 2024   20:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus bagi Adam. Keluarganya sering kali harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang, hasil panen pertanian ayahnya tidak mencukupi untuk menghidupi mereka sehari-hari. Namun, meskipun dihadapkan pada kesulitan, Adam tetap teguh pada impian dan cita-citanya.

Suatu hari, Adam mendapatkan kesempatan yang luar biasa. Ia berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Ini adalah kesempatan emas baginya untuk mengubah nasib keluarganya.

Namun, perjuangan Adam tidak berhenti di situ. Meskipun mendapatkan beasiswa, ia masih harus bekerja keras untuk menyeimbangkan antara kuliah dan pekerjaan paruh waktu untuk menghidupi dirinya sendiri dan membantu keluarganya. Terkadang, ia merasa lelah dan hampir menyerah, tapi setiap kali ia melihat wajah bahagia ayah dan ibunya, ia mendapatkan kekuatan baru untuk terus maju.

Berkat kerja keras dan ketekunan Adam, ia lulus dengan nilai yang gemilang dan mendapatkan pekerjaan yang sangat diimpikannya di salah satu perusahaan terkemuka di Yogyakarta. Kini, ia bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya dan membantu membangun desanya.

Kisah hidup Adam adalah cermin dari perjuangan dan keteguhan hati. Meskipun menghadapi berbagai suka duka, ia tetap teguh pada impian dan tidak pernah menyerah. Di tengah kabut mendung kehidupan, Adam menemukan sinar terang yang membimbingnya menuju masa depan yang gemilang di tanah kelahirannya, Yogyakarta.

Lantas bagaimana dari kedua cerita diatas dapat menjadi pembanding manusia-manusia perantauan yang hidup di dua kota berbeda tersebut?

Hidup di kota Jakarta dan Yogyakarta menawarkan pengalaman yang berbeda, karena keduanya memiliki karakteristik dan dinamika kota yang berbeda. Dari berbagai cerita yang kita dapat, inilah perbandingan hidup di kedua kota tersebut:

Kepadatan Penduduk: Jakarta dikenal sebagai salah satu kota terpadat di Indonesia, dengan populasi yang sangat besar dan pertumbuhan yang cepat. Hal ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas, polusi udara, dan kepadatan penduduk yang tinggi. Di sisi lain, Yogyakarta memiliki populasi yang lebih kecil dan relatif lebih sedikit tekanan dari kepadatan penduduk, membuatnya terasa lebih nyaman dan santai.

Biaya Hidup: Secara umum, biaya hidup di Jakarta cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Yogyakarta. Mulai dari harga sewa rumah, transportasi, hingga harga makanan dan kebutuhan sehari-hari, semuanya cenderung lebih mahal di Jakarta. Yogyakarta cenderung lebih terjangkau dalam hal biaya hidup, terutama untuk tempat tinggal dan gaya hidup sehari-hari.

Kualitas Hidup: Meskipun Jakarta menawarkan lebih banyak kesempatan karier dan infrastruktur yang lebih maju, kualitas hidup di Yogyakarta sering kali dianggap lebih baik oleh banyak orang. Yogyakarta dikenal dengan keindahan alamnya, keberagaman budayanya, dan suasana kota yang lebih santai. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan gaya hidup yang lebih sederhana dan terhubung dengan alam.

Lingkungan Kerja dan Pendidikan: Jakarta adalah pusat bisnis, keuangan, dan pemerintahan di Indonesia, sehingga menawarkan lebih banyak kesempatan kerja dan akses terhadap institusi pendidikan tinggi terkemuka. Yogyakarta juga memiliki beberapa perguruan tinggi terkemuka dan industri kreatif yang berkembang pesat, tetapi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun