Mohon tunggu...
aris munandar
aris munandar Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing & Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerjaan saya sebagai Digital Marketing, & seorang Blogger

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Mencegah Penyakit Hawar Daun

29 Maret 2021   11:33 Diperbarui: 29 Maret 2021   11:59 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kita memilih benih yang sehat, siapkan bedengan seluas 1-1,5 m (lebar got 40-50cm) atau sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebelum benih ditebar ke dalam bedengan,  rendam terlebih dahulu benih tersebut sekitar 24 jam. Campurkan air rendaman dengan 1 tutup botol produk SuperMAX. Benih dengan kualitas baik akan tenggelam dan tidak mengapung. Setelah itu tebar benih ke dalam bedengan dengan kerapatan 50 gram untuk 1m2, semprot benih padi dengan SuperMAX setiap 7 hari sekali sampai masa semai selesai (1 tutup botol untuk 15 liter air).

  • Persiapan Lahan Tanam

Persiapan lahan tanam dilakukan dengan beberapa Langkah:

  1. Genangi sawah anda agar hama penyakit yang ada di dalam tanah bisa mati, serta tekstur tanah menjadi lunak. Lakukan 7 hari sebelum pembajakan.
  2. Sebar pupuk kandang atau pupuk kompos kurang lebih 5 -- 10 ton/ Ha. Kemudian, lakukan pembajakan untuk membolak balik tanah serta hancurkan bongkahan tanah.
  3. Langkah selanjutnya ialah penggaruan yang bertujuan untuk meratakan lahan menggunakan garu secara rutin agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Jangan lupa untuk mengurangi air saat penggaruan.
  • Pindah tanaman padi ke lahan

Pindahkan benih saat berusia 3 atau 4 minggu ke lahan yang sudah disiapkan. Sangat dianjurkan untuk menggunakan sistem "jajar legowo" dengan jarak tanam 20-25 x 20-25 cm untuk menghindari penyebaran penyakit HDB. Sistem tersebut dapat mengurangi kelembaban di sekitar kanopi per tanaman, sehingga dapat mengurangi embun, air gutasi (proses pelepasan air dalam bentuk cair dalam jaringan daun), dan gesekan daun antar tanaman sebagai media penularan.

  • Buat irigasi yang baik

Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) sangat mudah berkembang dengan kondisi kelembaban yang tinggi. Oleh sebab itu, mengatur perairan dengan baik adalah cara terpenting agar terhindar dari kelembaban air. 

  • Pemupukan padi yang benar

Pemupukan dengan bahan nitrogen berkorelasi baik untuk penyakit HDB. Artinya, pemupukan dengan nitrogen dengan dosis berlebih dapat menyebabkan tanaman padi lebih rentan terhadap penyakit HDB. Oleh sebab itu, pupuk organik cair SuperMAX hadir ke masyarakat untuk dapat meningkatkan produktivitas serta mencegah penyakit yang menyerang tanaman padi. Produk SuperMAX mengandung Nitrogen, Kalium, Karbon Organik yang seimbang, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit HDB ke tanaman padi lainnya.

Kesimpulan 

Hasil kesimpulan dari penjelasan diatas mengatakan bahwa penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) adalah penyebab utama penurunan produksi yang diakibatkan oleh bakteri bernama Xanthomonas Oryzae. Bakteri tersebut menyerang pertumbuhan tanaman padi dari fase vegetatif hingga fase generatif. Oleh sebab itu, selalu gunakan pupuk organik cair SuperMAX Indonesia karena pupuk SuperMAX secara alami mempercepat pertumbuhan tanaman, sekaligus mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun