Sudahkah Anda mengenal penyakit tungro? Penyakit ini disebabkan oleh wereng hijau (Nephotettix virescens) sebagai hama yang dapat menurunkan produksi hingga 90%, bahkan tidak jarang tanaman dapat sampai terkena puso (tidak mengeluarkan hasil) jika terinfeksi pada fase awal tanam. Apabila tanaman terkena penyakit tungro, bisa dipastikan petani akan mengalami kerugian secara finansial. Artikel kali ini akan menginformasikan mengenai penyakit tungro mulai dari pengertian, penyebab, dan strategi untuk mengendalikan penyakit tersebut.Â
Apa Itu Penyakit Tungro?
Penyakit tungro ini disebabkan oleh 2 jenis virus yang berlainan, yakni Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) dan Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV). Penyakit ini sebenarnya ditularkan oleh beberapa jenis serangga dimana wereng hijau (Nephotettix virescens) menjadi faktor utama penyebaran dan penularan virus tungro yang perlu diwaspadai keberadaannya. Semakin luas populasi hama wereng hijau, semakin luas penyebaran penyakit tungro. Dengan demikian, mau tidak mau kita harus membasmi populasi hama wereng hijau.
Serangan Wereng Hijau
Wereng hijau (Nephotettix virescens) biasanya menetes pada pelepah daun padi dan menyukai cairan daun yang dapat mengakibatkan kekeringan. Pada fase pertumbuhan, serangan wereng hijau menjadi sangat rentan karena hama ini akan menyerang mulai dari fase pembibitan atau anakan. Hama tersebut sangat menyukai tanaman padi yang dipupuk dengan komposisi N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat.
Populasi wereng hijau berkembang lebih cepat dan ganas, biasanya puncak penyebaran terjadi sekitar 8 minggu setelah penanaman bibit padi. Oleh sebab itu, petani harus waspada dan mengantisipasi sejak dini agar terhindar dari penyakit tungro yang menyebabkan penurunan hasil produksi.
Gejala Penyakit Tungro Pada Padi
Tanaman padi yang telah terserang penyakit tungro akan memperlihatkan beberapa gejala seperti: