Pada kesendirianÂ
Menyakasikan awan menyembunyikan matahari
Pipi basah disinggahi air mata
Mengusap perlahan menyembunyikan rasa
Pada penyesalan yang tak mampu ditemani keheranan
Baru saja ku menulis tentang negeriku yang lupa diri
Juga pada wakil rakyatku yang OTT Narkotika tapi dibebaskan
Ketika tak lama menjelang, pada jemari yang menari di atas layar handphone
Aku membaca ketua partaiku juga OTT
Demokrasi palsu ditontonkan penguasa
Janji wujudkan cita-cita makin jauh dari harap
Peraturan dibuat hanya untuk petinggi partai
Wakil rakyat mantan napi
Penguasa sibuk siasati
Memberi janji menyembunyikan wajah
Lantas apa yang ditawarkan?
Padaku?
Generasiku?
Alamku?
Cita-cita bangsaku dari darah yang tumpahkan?
Apa yang dapat ditawarkan penguasa?
Sedang negeri habis dijarah?
Menghisap keringat rakyat sendiri?
Ketua partai kok gitu?
Apa lagi kadermu?
Apa lagi yang bisa ditawarkan?
Hidup di negeri komedi
Menjadi bangsa babu
Ketika penguasa menjadi bedebah
Kupang, Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H