Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Apa yang Kau Tawarkan?

15 Maret 2019   23:50 Diperbarui: 16 Maret 2019   00:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesendirian 

Menyakasikan awan menyembunyikan matahari

Pipi basah disinggahi air mata

Mengusap perlahan menyembunyikan rasa

Pada penyesalan yang tak mampu ditemani keheranan

Baru saja ku menulis tentang negeriku yang lupa diri

Juga pada wakil rakyatku yang OTT Narkotika tapi dibebaskan

Ketika tak lama menjelang, pada jemari yang menari di atas layar handphone

Aku membaca ketua partaiku juga OTT

Demokrasi palsu ditontonkan penguasa

Janji wujudkan cita-cita makin jauh dari harap

Peraturan dibuat hanya untuk petinggi partai

Wakil rakyat mantan napi

Penguasa sibuk siasati

Memberi janji menyembunyikan wajah

Lantas apa yang ditawarkan?

Padaku?

Generasiku?

Alamku?

Cita-cita bangsaku dari darah yang tumpahkan?

Apa yang dapat ditawarkan penguasa?

Sedang negeri habis dijarah?

Menghisap keringat rakyat sendiri?

Ketua partai kok gitu?

Apa lagi kadermu?

Apa lagi yang bisa ditawarkan?

Hidup di negeri komedi

Menjadi bangsa babu

Ketika penguasa menjadi bedebah

Kupang, Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun