Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Viva Venezuela

13 Februari 2019   14:12 Diperbarui: 13 Februari 2019   15:23 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kembali menulis untukmu

Tidak hanya untuk  negaramu

Tapi juga kepada negeriku

Negeri yang lupa diri

negerinya para bedebah

Dalam baris penuh makna 

Aku membaca cerita penuh dongeng

" Ikut Melaksanakan ketertiban Dunia "

Menjadi kata penuh harapan

Tapi sirna tanpa insting

Seolah lupa darimana ia berasal

" Perdamain abadi " menjadi mimpi

Tapi sayang tak pernah bangun

UUD 1945 tak  menjadi manjur

Karna mereka menjadi jalang

Dari ayah penuh kharisma

Juga pertiwi penuh cita-cita

Dari naskah penuh mimpi

Kita pernah memeluk tanpa bosan

Berdaulat dalam tawa

Tapi sayang..

Dari imajinasi yang terlampau  liar

Kami telah melacurkan diri

Menjual cinta

Melelang rasa

Hingga bukan lagi Ibu Pertiwi dari rahim penuh darah

Tapi dari perselingkuhan tipu daya

menjadi anak-anak Amerika

Entah Lupa atau sengaja

Tapi juga karena takut

Tak lagi mendapat Orderan Hutang

Menjadi pilihan

Pura-Pura buta dan tuli

Hingga diam tanpa empati

Jangan juga dirimu seperti kami kawan

Cukup kami tanpa harta untuk anak cucu

Berjuanglah sampai nanti

Rebut kedaulatanmu

Caci maki bantuan berbungkus petaka

Seperti Proklamatorku pernah memaki

" Go Hell With Your Aid "

Karena seindahnya mawar

Ia tetap berduri

Kau pasti menang

Sepertiku bermimpi

Negeriku sadar tuk wujudkan mimpi

Demi negeriku dan untuk negaramu

Viva, Viva Viva Venazuela

Hasta La Victoria Siempre

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun