Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tarjan

2 Mei 2012   11:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa lagi yang harus dibujuk-bujuk? Sudah jelas-jelas dia nolak. Siti nggak mau sama kamu! Kamu saja yang kebangetan bodohnya, ngejar-ngejar Siti terus. Sudah, sekarang nurut saja sama Bapak!"

Tarjan mencureng, melirik ibunya. Yang dilirik malah hanya tertegun dengan pandangan kosong.

***

Malam itu Tarjan gelisah dan sedih, tidak bisa memejamkan mata. Pikirannya kacau, batinnya galau. Perkataan bapaknya tadi sore dirasa-rasa ada benarnya juga.

"Kamu sekarang sudah tua. Seharusnya sudah bisa memikirkan mana yang baik dan mana yang tidak patut. Sekarang tinggal meyakinkan diri, kamu mau bagaimana? Kalau tetap memilih Siti, apa nggak berarti menyia-nyiakan semua biaya untuk bisa jadi PNS? Si Naning saja!"

Di luar sana, terdengar berisik suara anjing. Melolong panjang. Menjijikkan sekali.

***

[Tamat]

Cigugur, 2 Mei 2012

- saduran bebas dari Cerkak Banyumasan: "Tarjan" oleh Ki Ali Jawa Ngapak

13359562151325039517
13359562151325039517

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun