Dia :Â Kau ingat kawanan anjing yang menggonggong di sekitar rumahmu dan membuatmu tidak bisa tidur siang?
Aku :Â Anjing? Aku tidak suka anjing.
Dia : Aku tidak memintamu menyukai anjing, aku memintamu mengingat mereka.
Aku :Â (berpikir keras dan mengingat-ingat) Ada beberapa anjing...ya, ada beberapa anjing. Anjing-anjing kecil yang bermain di samping rumah. Ribut sekali.
Dia :Â Hmm..(mengangguk-angguk dan tersenyum)
Aku : Mereka binatang yang sangat ribut, bukan? Kau punya anjing?
Dia : Bodoh! Pikiranmu masih saja tidak fokus! Fokus! Fokus! Fokus!
Aku :Â (menggeram dan marah) Jangan membentak-bentakku! Siapa sih kau ini, Saudara? Lama-lama aku merasa kau semakin menyebalkan.
Dia :Â Bukan sebaliknya? Kau yang sebenarnya sangat-sangat menyebalkan.
Aku :Â Tidak, kau yang menyebalkan! Tiba-tiba saja kau ada di sini tanpa mau memberitahu siapa kau sebenarnya. Bukankah itu sangat-sangat tidak sopan dan tidak beradab?
Dia :Â (tertawa) Beradab?