Mohon tunggu...
Haris Nurdianto
Haris Nurdianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adalah seorang polisi yang menyukai dunia penulisan, karena mimpi saya saat ini yang akan selalu akan kejar adalah menjadi penulis hebat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah Kecerdasan Hakiki yang Seharusnya Dimiliki Setiap Manusia

10 September 2012   03:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebenarnya, jauh sebelum Binet, Goleman dan Gardner, menemukan teori kecerdasan, mulai dari IQ, EQ, SQ, hingga multiple intelligence, para tokoh Muslim telah mendefinisikan kecerdasan secara lebih lengkap, komprehensif, dan holistik.

Sayangnya, kita hanya berkiblat kepada teori kecerdasan yang dikembangkan oleh barat. Kita malas membuka, mempelajari, mencari mutiara-mutiara tersebut dalam deretan rak-rak perpustakan lama yang melimpah, atau kita malah minder mempelajarinya, minder karena takut dianggap ketinggalan jaman.

Bahkan, lebih jauh ke belakang, Al-Qur’an dan Sunnah telah mengenalkan kepada kita nilai kecerdasan yang sejati yakni kecerdasan berdasarkan fitrah.

Sahabatku, Al-Qur’an telah memuat seseorang tokoh pendidikan yang luar biasa. Ia bukanlah Nabi dan Rasul, tapi namanya diabadikan menjadi sebuah nama surat dalam Al-Qur’an dan nasehatnya dinukil di dalam al-Qur’an.

Ia adalah Luqman al-Hakim, Ia berkata kepada anaknya tentang kecerdasan, sebagaimana dinukil dari buku berjudul Pesan-pesan Bijak Lukman al-Hakim karya Majdi Asy-Syahari. Beginilah katanya :

“Wahai anakku, orang yang cerdas, pandai, dan bahagia pasti mencintai sesamanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Ia bersikap hemat dalam keadaan kaya dan menjaga kehormatan diri disaat fakir. Harta tidak akan melalaikannya dari Allah. Kemiskinan juga tidak menyibukkannya dari mengingat Allah.”

“Wahai anakku, orang yang cerdas itu akan bisa mengambil manfaat dari kesabarannya. Ia selalu mendengarkan siapa saja yang menasehatinya . Ia tidak memusuhi orang yang lebih tinggi derajatnya dan tidak melecehkan orang yang lebih rendah derajatnya.”

“Ia tidak menuntut apa yang bukan miliknya dan tidak menyia-nyiakan apa yang ia miliki. Ia tidak mengucapkan apa yang tidak diketahuinya dan tidak menyembunyikan ilmu yang ada padanya.”

“Wahai anakku, orang yang cerdas itu merasa puas dengan hak yang dimilikinya dan tidak pernah merugikanhak-hak orang lain. Orang lain tidak merasa terusik olehnya dan dia pun tidak merasa terbebani oleh orang lain.”

“Wahai anakku, orang yang cerdas itu mau menerima nasehat dari orang yang menasehatinya. Ia bergegas dalam hal kebajikan dan lamban dalam hal keburukan. Ia kuat dalam berbuat baik dan lemah dalam kemaksiatan. Ia memiliki sedikit pengetahuan tentang nafsu syahwat.”

“Ia mengetahui cara mendekatkan diri kepada Allah. Ia meyakinkan pada saat bersaksi, bersikap adil di saat memutuskan, benar jika berkata, jujur jika diberi kepercayaan, dan pemaaf jika di zhalimi.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun