Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Imajinasi Mural Sabah Maju Jaya di Tawau

6 Januari 2025   06:35 Diperbarui: 6 Januari 2025   06:35 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural di beberapa tempat di Tawau, sumber gambar: Aris Heru Utomo

Sekarang mari kita lihat mural berikutnya yang terdapat di Pasar Gantung, sebuah pasar lama yang sempat terbakar dan dibangun ulang. Di Pasar Gantung ini terdapat mural bergambar seorang pria mengenakan baju melayu dan berpeci serta dua wanita mengenakan baju adat. Di atas ketiga orang tersebut terdapat bendera Sabah dan Malaysia serta tulisan "Sabah Maju Jayar".

Uniknya, di sebelah mural ini terdapat keterangan mengenai toilet (tandas) dengan tulisan "Tandas Awam Pasar Gantung". Sementara di sebelahya lagi terdapat mural bergambar seorang pria dibantu seorang wanita berjualan es serut, dengan keterangan di atasnya bertuliskan "Warung Pak Ming Jalan Stephen Tan". Penulis belum pernah mampir ke Warung Pak Min, tapi sepertinya warung ini cukup dikenal masyarakat di kawasan Pasar Gantung. 

Sama seperti mural lainnya, mural di Pasar Gantung ini mulai terlihat kusam. Posisinya yang kerap tertutup kendaraan parkir membuat orang sulit berfoto di depan dinding mural atau sekedar menikmatinya, terlebih dari mural tersebut terdapat bak sampah yang cukup besar dan bau tumpukan sampah sangat menyengat.

Memperhatikan keberadaan karya seni mural di Kawasan Bandar Tawau, yang sudah diinisiasi sejak 2016, terlihatn bahwa mural sebagai salah satu bentuk karya seni sudah diterima oleh masyarakat Tawau untuk mengekspresikan pesan-pesan dalam bentuk seni dan menjadi sarana komunikasi pasif untuk menyampaikan harapan atau pesan kepada pihak tertentu.

Mengingat bahwa sebagian mural yang ada sudah mulai kusam, mungkin perlu adanya pengecatan ulang atau jika perlu membuat karya mural baru yang tidak kalah cantiknya, dengan pesan-pesan yang lebih aktual, misalnya pesan atau informasi bahwa sejak 1 Januari 2025 Sabah telah memiliki Yang di-Pertua Negara Sabah yang baru yaitu Yang di-Pertua Negara Sabah Tun Musa Aman yang dilantik pada 17 Desember 2024 oleh Yang Dipertuan Agong. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun