"Ayo kita berfoto bersama dengan menampakkan punggung masing-masing. Biar nama yang ada di bagian belakang kaos terbaca," ajak penulis kepada para pelajar peserta pekan olah raga dan seni (PORSENI)) Community Learning Center (CLC) tingkat SLTP se Gugus Tawau, Sabah, Malaysia, Sabtu, 14/12/2024.
O iya, bagi yang belum mengenal, CLC sendiri adalah sebuah tempat kegiatan belajar yang didirikan melalui kesepakatan bersama (MOU) antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia di tahun 2011 untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang orang tuanya sebagian besar bekerja sebagai pekerja migran di ladang-ladang sawit atau pekerja non-formal lainnya di Sabah dan Sarawak. Â Sarana dan prasarana seperti bangunan gedung dan perangkatnya disiapkan oleh pihak perusahaan perkebunan (Syarikat), sedangkan tenaga gurunya dikirim dari Indonesia. Sampai saat ini di wilayah Tawau sendiri terdapat sekitar 90-an CLC ladang dan 8 CLC non-ladang yang memberikan pembelajaran bagi anak-anak tingkat SD hingga SLTP.
Dengan penuh semangat  anak-anak tersebut menyambut ajakan berfoto bersama dengan tampak punggung. Saking semangatnya bahkan ada yang berfoto sambil memanggul temannya. Seusai berfoto tampak punggung, kegiatan berfoto bersama pun dilanjutkan dengan berfoto normal menghadap kamera dengan berbagai pose.
Sebelumnya, para pelajar CLC ini telah berkumpul sejak sekitar pukul 7 pagi memenuhi lapangan sepakbola milik Syarikat Sawit Sabah. Lapangan yang basah akibat hujan deras di malam sebelum kegiatan pembukaan tidak menghalangi semangat sekitar 400-an pelajar yang berasal dari 11 CLC yang berada di Gugus Tawau. Dengan wajah penuh ceria mereka berdiri di lapangan mengikuti pembukaan PORSENI tahunan yang dinamakan Kegiatan November Ceria.
"Tidak keliru nih kegiatan PORSENI diberi nama November Ceria, padahal kan sekarang kan sudah bulan Desember?," tanya seorang tamu undangan
"iya, diberi nama November Ceria karena biasanya memang diselenggarakan pada setiap bulan November. Namun karena berbagai kesibukan pembelajaran dan ujian sekolah, maka untuk tahun ini diundur hingga bulan Desember," ujar seorang guru bina yang menjadi penasehat kegiatan.
"Sebenarnya nama kegiatan ini ingin kami ganti menjadi Desember Ceria, tapi spanduknya sudah terlanjur tercetak sejak awal. Jadi sayang biayanya jika harus mencetak ulang spanduk," tambah sang guru bina sambil tersenyum.
Setiap CLC berlomba mengikuti beberapa pertandingan olahraga dan seni seperti sepakbola, futsal, baca puisi dan sebagainya. Para peserta hadir dengan kaos seragam CLC masing-masing. Ada yang berseragam biru, hijau merah, hitam, putih bahkan ada yang berkaos pink.
Dalam sambutan pembukaan PORSENI, Konsul RI Tawau yang hadir bersama sejumlah staf Konsulat RI, menyampaikan pesan agar para peserta berlomba dengan penuh sportivitas dan mengedepankan semangat kebersamaan sebagai suatu keluarga besar anak-anak Indonesia di Tawau.
"Ingat, keikutsertaan dalam pertandingan atau perlombaan di PORSENI bukan hanya untuk mencari gelar juara, tetapi juga mempererat persahabatan dan persaudaraan antar pelajar CLC, antar sesama anak bangsa Indonesia di Rantau," pesan Konsul RI.