Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kirik dan Kesetiaan Seekor Anjing

1 Desember 2024   07:23 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:36 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita penyerangan anjing terhadap orang yang lewat sering terdengar karena memang keberadaan anjing di kawasan-kawasan perumahan di Tawau cukup banyak, baik anjing peliharaan ataupun anjing kampung liar. Hampir setiap rumah besar di Tawau dipastikan memiliki anjing peliharaan di kandang yang dilepaskan saat malam untuk menjaga rumah. Sementara anjing liar pun banyak berkeliaran dan tinggal di halaman-halaman kosong.

Kembali ke cerita anjing liar yang selalu menunggu di depan gerbang tempat tinggal penulis di Tawau, sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan. Karena anjing memiliki sifat alami yang  penyayang dan melindungi anggota kawanannya. Anjing dikenal sebagai salah satu hewan yang sangat setia kepada manusia. Anjing akan terikat pada keluarga manusia dan merasa berterima kasih karena mendapatkan makanan dan tempat tinggal.

Mengenai kesetiaan anjing ini, penulis pun lantas teringat akan ceirta seorang Raja yang kerap menghukum orang-orang yang dianggap bersalah dengan memasukkannya ke kandang anjing yang berisi anjing-anjing ganas.

Begini ceritanya, alkisah terdapatlah seorang Raja yang memiliki 10 anjing ganas untuk menghukum orang-orang yang bersalah. Orang yang dianggap bersalah oleh Raja akan dimasukkan ke kandang agar dicabik oleh anjing-anjing ganas tersebut.

Suatu hari seorang Menteri membuat keputusan salah dan murkalah Raja. Maka diperintahkan agar sang Menteri dimasukkan ke kandang anjing ganas.

Menteri berkata: "Paduka, saya telah mengabdi padamu selama 10 tahun, tapi Paduka tega menghukumku begini. Atas pengabdianku selama ini saya hanya minta waktu penundaan hukuman 10 hari saja".

Sang Raja pun mengabulkannya. Sang Menteri bergegas menuju kandang anjing-anjing tersebut dan meminta izin kepada penjaga utk mengurus anjing-anjingnya.

Ketika ditanya utk apa? Maka dijawab: "Setelah 10 hari nanti engkau akan tahu''. Karena mengetahui yang meminta adalah seorang Menteri, maka permintaan tersebut diizinkan oleh si penjaga.

Selama 10 hari itu sang Menteri memelihara, mendekati, memberi makan bahkan akhirnya bisa memandikan anjing-anjing tersebut hingga menjadi sangat jinak padanya.

Tibalah waktu eksekusi, disaksikan Raja dimasukkanlah sang Menteri ke kandang anjing, tetapi Raja kaget saat melihat anjing-anjing itu justru jinak padanya.

Maka dia bertanya apa yang telah dilakukan Menteri pada anjing-anjing tsb?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun