Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjumpai Pohon Tropis Tertinggi di Dunia di Taman Bukit Tawau

23 September 2024   06:48 Diperbarui: 23 September 2024   08:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di bawah kaki pohon tropis tertinggi di dunia di Tawau,  sumber gambar: Aris Heru Utomo

Tidak sampai 200 meter, kami menjumpai bangunan tempat para pengunjung mendaftarkan nama, jumlah orang dan tempat yang dituju.

"Berapa meter jarak dari tempat ini ke tempat dimana terdapat pohon kayu tertinggi di dunia?" tanya penulis sambil mengisi daftar pengunjung

"Tuan terus saja mengikuti jalan setapak di depan, setelah sekitar 200 meter, silahkan berbelok kiri dan ikuti saja jalan setapak tersebut," jawab si petugas.

"Jalan menuju kesana apakah terjal?," tanya penulis lagi

"Dari sini hingga sekitar 400 meter, jalanannya relatif mendatar. Setelah itu barulah mendaki sepanjang 500 meter. Jadi total jarak dari sini sekitar 900 meter atau pergi pulang akan menempuh sekitar 1.800 meter," jelas si petugas tadi.

"Jangan khawatir. Jalanannya tidak berat," tambahnya kemudian.

Perlahan kami mulai menapaki jalan yang sudah tertata. Terlihat di beberapa ruas jalan setapak ditutupi papan dan batu krosok agar pengunjung tidak terpeleset atau terjatuh. Terdapat pula tali tambang pembatas di bagian kiri atau kanan jalan setapak sebagai pengaman agar pendaki tidak terporosok ke bagian curam di samping jalan.

Benar kata si petugas di pos jaga, perjalanan awal hingga jarak 400 meter masih  relatif landai sehingga tidak terlalu melelahkan. Setelah 400 meter barulah perjalanan agak sedikit mendaki. Diperlukan kehati-hatian dalam menapak agar tidak terpeleset, apalagi saat jalanan becek akibat hujan seperti yang penulis alami saat ini.

Menyusuri jalan setapak di Taman Bukit Tawau, kami seperti memasuki kawasan hutan rimba liar dengan aneka tumbuhan besar dan semak-semak yang lebat di kiri kanan jalan. Banyak di antaranya adalah pohon-pohon tinggi dengan batang yang besar. Terdapat pula beberapa batang pohon tumbang yang melintang di tengah jalan setapak, namun sudah dipotong agar tidak mengganggu orang yang mendaki.

Setelah berjalan sepanjang sekitar 900 meter, akhirnya kami tiba di bawah pohon tropis tertinggi di dunia yang memiliki ketinggian 88,32 meter.

Dari papan informasi di bawah kaki pohon diketahui bahwa pohon tropis tertinggi di dunia tersebut berasal dari spesies Shorea Faquetiana. Orang Malaysia menyebutnya Seraya Kuning Siput, sedangkan orang Indonesia menyebutnya Meranti Kuning. Pohon yang biasa untuk membuat pintu atau jendela rumah yang berasal dari Kalimantan, Semenanjung Malaya, dan Thailand ini, diketahui pertama kali diukur oleh ilmuwan Amerika Serikat, Dr Roman Dial bersama dua rekannya pada tahun 2006 dan tercatat menjadi pohon tropis tertinggi di dunia pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun