Sementara itu menurut Andi Budimansyah, praktisi IT dan teman SMA penulis yang orang tuanya berasal dari Bugis, kata "bah" atau "ba", sering digunakan masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo dengan Ibukota Sengkang sentra kain sutera di Sulsel. Menurutnya terdapat dua arti Baa atau Bah yaitu: pertama, yang berarti setuju dengan pernyataan lawan bicara, misal, "bunga ini bagus yah?", tanya Anto, "baaa (atau bah) jawab Anti. Kedua, Baa atau Bah dapat juga berarti "iya" seperti "nanti berangkat bareng yah" kata Anto. "Baa" jawab Anti
Selain di Wajo, ternyata pemakaian kata "Bah" juga terdapat pada dialek Sorowako. Misalnya saja saat sedang berada di depan komputer dan kemudian ada orang yang menghalangi pandangannya, maka orang tersebut akan berseru, “Awasko bah!” Arti khususnya sih tak ada. Tapi kalau tak diucapkan, rasanya ada yang kurang.
Selain ada penambahan kata "Bah", ciri khas Bahasa Melayu Sabahan yang lain adalah adanya pengucapan "ng" bagi setiap kata yang berakhiran N. Sebagai contoh "ikan" diucapkan "ikang".
Adanya kekhasan dalam pengucapan kata yang berakhiran N menjadi "ng", sebenarnya tidak terlepas dari keberadaan masyarakat keturunan Bugis yang cukup besar jumlahnya di Tawau dan membuat Bahasa Bugis dan dialeknya sangat kental di Sabah.
Besarnya pengaruh Bahasa Bugis terhadap Bahasa Melayu Sabahan membuat orang-orang Tawau yang bekunjung ke Semenanjung Malaysia kerap dikira sebagai orang Indonesia.
"Benar bah, setiap kali orang Tawau berkunjung ke Semenanjung Malaysia, maka yang bersangkutan sering dikira sebagai orang Indonesia," ujar Chok.
Menanggapi penjelasan Chok, penulis sependapat bahwa bahasa tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya. Ketika budaya masuk ke suatu tempat, maka berbagai bahasa setempat pun muncul sebagai bahasa sehari-hari atau bahasa gaul, baik dalam hal penggunaan kata ataupun dialeknya.
"Basically, it's normal apabila kebudayaan yang sudah mendarah daging sangat berpengaruh pada bahasa seseorang," ujar anak Jaksel. (AHU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H