Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melongok Semangat Belajar di Tengah Perkebunan Kelapa Sawit Malaysia

15 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   18:11 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid CLC di tengah perkebunan kelapa sawit,  sumber gambar: dokpri Aris Heru Utomo

Bangunan tempat kegiatan belajar yang disediakan Syarikat Kwantas Plantation merupakan sebuah bangunan berlantai dan berdinding papan dengan beberapa ruang kelas belajar dan ruang guru.

Menurut Sri Renganathan S Muthiah, Senior Plantation Control Syarikat Kwantas Plantation, bangunan yang ada sekarang ini merupakan bangunan sementara, yang nantinya akan digantikan oleh sebuah bangunan permanen yang direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2024 ini.

Saat ini sekitar 30-50 orang anak belajar di CLC yang dipimpin seorang guru asal Indonesia. Adapun materi dasar yang mereka pelajari adalah Bahasa Malaysia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai tambahan, mereka juga belajar Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sesuai kurikulum Indonesia.

Dalam kesempatan bertemu dengan sekitar 26 anak di CLC, saya melihat wajah-wajah gembira dari anak-anak tersebut. Meski mereka belajar tidak mengenakan seragam seperti layaknya anak-anak yang bersekolah di Indonesia, tetapi terlihat semangat untuk maju, terbukti dengan kehadiran mereka di hari Sabtu yang sebenarnya tidak wajib.

Saya pun memberikan semangat kepada mereka untuk senantiasa menggantungkan cita-cita setinggi langit, belajar dengan baik dan sungguh-sungguh demi masa depan mereka sendiri.

Ke depan, tidak tertutup kemungkinan bagi mereka untuk dapat mewujudkan cita-citanya meski belajar di tengah perkebunan. Banyak contoh sukses dari CLC yang sekarang sudah berhasil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Saya juga mengingatkan anak-anak untuk tetap menjadi anak Indonesia yang cinta akan negara dan bangsa Indonesia, meski lahir dan hidup di rantau.

Saya pun mengingatkan anak-anak untuk menanamkan dan memelihara semangat merah putih di dada. Saya senang ketika menanyakan tentang Pancasila, banyak anak-anak di CLC yang hafal sila-silanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun