Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

6 Tips Hindari Rayuan Maut Bos Agar Tidak Berujung 'Maut'

7 Juli 2024   05:50 Diperbarui: 7 Juli 2024   06:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rayuan Maut, sumber gambar: Kompasiana

Geger kasus Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Ashari yang terbukti melakukan tindak asusila terhadap seorang wanita anggota PPLN bernama CAT, memunculkan fakta mengenai adanya serangkaian rayuan maut yang dikeluarkan Ketua KPU.

Sejumlah media bahkan menggunakan kata "Rayuan maut' dalam headline beritanya seperti "'Rayuan Maut' Ketua KPU Hasyim ke Korban dari 'My Love' hingga 'Siap Sayang' (Wartakotalive.com) atau "Ini Dia 7 Kalimat Rayuan Maut Hasyim Asyari ke CAT, Mulai dari 'My Love' hingga 'Siap Sayang' (bmr.pikiran-rakyat.com).

Lalu apa yang dimaksud dengan rayuan maut dan bagaimana menghadapinya?

"Rayuan maut" atau "rayuan yang mematikan" adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada tindakan seseorang untuk memikat perhatian orang lain dengan cara yang sangat menarik atau kuat, sering kali dengan maksud atau konsekuensi yang tidak baik atau tidak pantas.

Istilah "Rayuan maut" sering digunakan dalam konteks yang negatif, seperti percobaan yang berlebihan atau tidak pantas untuk mempengaruhi seseorang, terutama dalam konteks romantis atau seksual.

Rayuan maut ini dilakukan untuk mempengaruhi orang lain, sering kali melampaui batas profesional atau moral yang diterima.

Dalam lingkungan kerja, "rayuan maut" ini kerap dilakukan oleh atasan (bos) ataupun rekan kerja.  

Berdasarkan pengertian seperti tersebut di atas, jelas lah bahwa "rayuan maut" merupakan perilaku yang tidak etis dan tidak diterima di tempat kerja atau dalam konteks sosial lainnya. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk menghindari dan memastikan bahwa lingkungan kerja tetap aman, profesional, dan nyaman bagi semua orang.

Bagaimana caranya?

Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun