Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kopi Sama-Sama Mengerti di "Warkop Medan di Jakarta" (Tapi di Bekasi)

15 Juni 2024   11:45 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:13 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warkop Medan di Jakarta, sumber gambar: Dokpri Aris Heru Utomo

"Seingat saya, di pulau Sangir tidak ada perkebunan kopi dan masyarakatnya sebagian besar adalah nelayan. Atau cuma nama saja seperti bika Ambon yang ternyata bukan dari Ambon, Maluku," pikir saya

"Enggak ada hubungannya dengan masyarakat Sangir bro. Tapi memang singkatan dari "sama-sama mengerti atau saling mengerti"," jawab teman saya.

Teman saya tersebut kemudian menjelaskan bahwa nama 'sanger" muncul konon karena kopi yang disajikan memiliki takaran sedikit dibanding kopi pada umumnya. Katanya, sajian kopi ini memang dibuat dari sebuah ketidaksengajaan.

Dari bersilancar di internet, diketahui bahwa kopi sanger sebenarnya adalah gaya minum kopi yang berasal dari warung-warung kopi di Banda Aceh. Saat itu banyak mahasiswa di Banda Aceh yang ingin minum kopi susu tapi isi kantongnya terbatas.  Mereka pun kemudian minta dibuatkan kopi susu dengan harga murah meriah.

Mengerti dengan kondisi mahasiswa, para pemilik warung kopi pun kemudian membuat kopi dengan takaran yang disesuaikan (maksudnya dikurangi), misalnya sedikit mengurangi susunya. Karena kebiasaan seperti itu terus berlangsung dari waktu ke waktu, maka lama kelamaan, terbitlah ungkapan 'sama-sama ngerti' yang disingkat jadi 'sanger'.

Dalam perkembangannya, kopi sanger tidak hanya terkenal di Aceh, tetapi surah menyebar ke Medan, Sumatera Utara.

Setelah memahami arti sanger, maka saya pun mencoba menerapkan makna sanger atau sama-sama mengerti dengan tidak protes ke palayannya. Saya mencoba mengerti, mungkin si pelayan salah denger dan salah mengerti (semuanya bisa disingkat sanger).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun