Upaya negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi claimants di LTS untuk membawa Tiongkok menyepakati "kode etik di LTS" pun tidak berhasil. Bahkan pada tahun 2016 Beijing telah menolak putusan pengadilan internasional yang mengatakan bahwa klaim Tiongkok atas kawasan itu tidak valid. Beijing pun kemudian menghentikan negosiasi yang telah berjalan selama 20 tahun.
Menyikapi ini semua, semua negara di Asia Tenggara mau tidak mau menerima kenyataan bahwa Tiongkok akan menjadi kekuatan dominan di kawasan. Sesuai tingkat kepentingan masing-masing, negara-negara di Asia Tenggara sulit membuat konsesi dengan mempertaruhkan kepentingannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H