Ketika FB semakin banyak yang menggunakan dan keberadaan teman-teman lainnya terlacak di situs pertemanan ini, bukber atas nama reuni pun semakin sering dilakukan dan dilanjutkan dengan menyelenggarakan HBH (lagi-lagi atas nama reuni).
HBH merupakan tradisi bermaaf-maafan setelah Ramadan yang dimulai pada tahun 1948. Pada saat itu, kondisi perpolitikan pasca kemerdekaan mengalami gonjang ganjing dan para tokoh politik saling berkonflik. Kondisi yang apabila dibiarkan dap[at mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang baru saja diproklamasikan kemerdekaannya. Oleh karena itu, Presiden Sukarno meminta masukan agar mereka yang berseteru dapat berkumpul dan bersatu kembali.
Maka kemudian datanglah usulan HBH dari KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama, kepada Sukarno.. KH Wahab memperkenalkan istilah HBH pada Sukarno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.
Atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Sukarno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'HBH' Melalui HBH, para tokoh politik akhirnya bertemu dan sling bermaafan tanpa gengsi.
Setelah saling bermaafan, para tokoh politik tersebut pun sepakat untuk membangun  kekuatan dan persatuan bangsa ke depan secara bersama-sama. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Sukarno menyelenggarakan HBH.
HBH kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Hingga kini HBH menjadi tradisi di Indonesia, yamg tidak hanya dilakukan oleh para politisi, tetapi juga seluruh anggota masyarakat, bak HBH keluarga ataupun HBH dengan sesama teman semasa sekolah.
"Tapi inisiasi HBH kan mestinya dilakukan oleh pengurus WAG Taklim," tulis seorang teman dalam percakapan di sebuah WAG alumni sebuah sekolah, dimana selain terdapat WAG alumni sekolah terdapat pula WAG Taklim atau WAG lain sesuai hobby, misalnya WAG Olahraga.
"Lho siapa yang mengharuskan HBH diselenggarakan oleh pengurus WAG Taklim"," tulis yang lain
"Pengurus WAG Taklim memang bisa saja menyelenggarakan HBH. Tapi dalam konteks yang lebih luas, misalnya untuk anggota group WA keseluruhan misalnya WAG alumni teman-teman SMA, maka yang menyelenggarakan adalah pengurus ikatan alumni SMA. Kan gak semua anggota WAG alumni teman-teman SMA adalah juga anggota WAG Taklim," tulis yang lain menengahi.
"Benar juga, jadi kapan kita HBH?," tulis seorang anggota WAG alumni yang tampaknya sudah gak sabar untuk bersilahturahmi dengan teman-temanya.
"Sabar, kalau untuk bersilahturahmi kan tidak harus pakai nama HBH. Elo undang aja teman-teman di acara ultah lo. Kan elo ultah bulan ini," tulis seseorang.