Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Indahnya Ciptaan Tuhan di Gunung Batur

20 April 2024   18:47 Diperbarui: 20 April 2024   18:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Gunung Batur, sumber gambar: Aris Heru Utomo

Dari kejauhan tampak puncak Gunung Batur dengan danau yang biru kehijauan atau hijau berkarat di salah satu kaki gunung.  

"Di ujung sana adalah Desa Trunyan dimana terdapat pemakaman warga asli Bali tanpa dikubur. Di sana, warga yang wafat tidak dikubur, tetapi mayatnya diletakkan di bawah pohon. Mayat tersebut tidak berbau karena bau diserap oleh wangi pohon Trunyan," jelas Ngurah, driver sekaligus guide kami, sambil menunjuk sebuah lokasi di ujung danau. 

"Untuk sampai ke sana, kita harus menyeberangi danau menaiki boat," ujar Ngurah.

Sambil mendengarkan penuturan Ngurah soal jalur ke Desa Trunyan, saya terus memandang keindahan alam di Gunung Batur yang luar biasa. Suatu pemandangan alam yang benar-benar mempesona hati setiap orang yang mengunjunginya.

Udara segar dan aroma hutan yang harum lamat-lamat tercium sampai ke tempat kami berada, menambah pengalaman bathin menjadi lebih memikat dan berkesan. 

Jika ada kesempatan, lain kali tampaknya perlu melakukan pendakian dan menatap matahari terbit dari puncak Gunung Batur. (AHU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun