Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Transformasi Mantan Atlit yang Memfavoritkan Bung Karno dan Gus Dur

12 April 2024   09:08 Diperbarui: 12 April 2024   09:16 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dengan penilik Rumah Makan Wong Kudus Group, sumber gambar: Aris Heru Utomo

Jalal pun pernah berusaha di bidang properti, bangunan, dan pertanian, sebelum sukses berjualan soto dan garang asem lewat Rumah Makan Warung Kudus Group dan memiliki banyak cabang di berbagai kota.

Ia memilih soto dan garang asem karena merupakan masakan khas kota Kudus tempat kelahirannya yang harus di dilestarikan.  

Untuk memastikan kelancaran dagangannya, Jalal  rutin mengecek semua kebutuhan warung satu per satu serta unit usaha lain yang digelutinya. Ia terbang dari satu kota ke kota lain untuk memastikan semuanya beroperasi dengan baik. Keberadaan di Rumah Makan Wong Kudus KM 102 kali ini pun bagian dari pengawasan terhadap lini usaha sotonya.

"Ya namanya usaha Pak, mesti tekun menjalaninya dan tetap diawasi biar berjalan lancar," jelas Jalal Jalil  

"Apalagi di warung soto ini kan banyak orang yang ikut bekerja dengan saya. Nasib mereka sangat tergantung pada soto atau makanan lain yang dijual di sini. Kalau rumah makan ini tidak laku lagi, mereka kan harus cari pekerjaan lain" tambahnya

"Karena itu saya mengupayakan agar setiap rumah makan berjalan baik, salah satunya dengan menjaga cita rasa khas soto Kudus di setiap warung," tambah Jalal yang ternyata memfavoritkan Bung Karno dan Gus Dur, seperti tampak dari dipasangnya foto kedua tokoh tersebut di warungnya. Bahkan saat mengobrol dengan saya, ia tengah mengenakan kaos bergambar Gus Dur.

Ketika saya tanya kenapa mengidolakan kedua tokoh tersebut, alasannya sederhana, karena keduanya merakyat.

"Soto kan makanan yang merakyat," ujar Jalal

Jalil pun kemudian menceritakan upaya agar sotonya tetap merakyat dan disukai orang adalah denhan menjaga cita rasa masakan yang dijualnya. Caranya dengan menyiapkan bumbu-bumbu masakan dengan resep buatannya di satu tempat yaitu di warungnya di Kudus. Tujuannya agar cita rasa antara satu cabang dengan cabang lain tidak berbeda.

Sukses Pak Jalal Jalil dan terus menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun