Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Khotib Idul Fitri 1445 H di Masjid Al Azhar Bekasi: Kenali Jati Diri di Hari yang Fitri

10 April 2024   09:40 Diperbarui: 10 April 2024   09:53 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana usia shoat ideal firth 145 H di masjid Al Azhar Bekasi, sumber gambar: Aris Heru Utomo

Hari ini, Rabu (10/04/20240), umat Muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri 1445H dengan penuh suka cita. Sejak pagi mereka telah ramai memenuhi ruang-ruang dan halaman masjid serta tempat terbuka untuk melaksanakan sholat Ied dan mendengarkan khotbah.
Di Bekasi, salah satu pelaksanaan sholat Ied adalah di Masjid Jami Al Azhar Jakapermai, Bekasi Barat. Bertindak sebagai Khotib Shalat Idul Fitri adalah Dr. KH. Mulyadi Effendi, M.A. dan Imam Shalat adalahUstadz H.M. Amiruddin Chamid, S.Pd.I.

Dalam khotbanya, khotib Mulyadi mengingatkan jamaah akan tiga jati diri manusia yaitu tidak memiliki apapun, sebagai mahluk sosial dan ...

Terkait jati diri pertama, pada hakekatnya semua yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah SWT. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat suci Al Quran Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

Berdasarkan bunyi ayat tersebut, jelas bahwa tidak ada kata lain bagi seorang manusia untuk total mengikuti hukum-hukum Allah SWT. Oleh karen itu, apabila selama ramadan telah melaksanakan segala ibadah dengan sepenuh jiwa, maka setelah selesai ramadan ibadah yang dilakukan tetap dilanjutkan. Di awali hari ini, di hari raya kemenangan, kita mantapkan diri untuk senantiasa menjadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

Ditambahkan oleh Khotib Mulyadi bahwa Allah SWT menjanjikan bahwa siapa orang menyadari dirinya sebagai seorang hamba, maka Allah SWT akan memberi segala solusi dari segala masalah dan membukakan pintu-pintu rizki dan keberkahan.

Adapun terkait dengan jati diri kedua, manusia itu sesungguhnya adalah mahluk sosial. Hal ini sesuai dengan bunyi ayat suci Al Quran Surat Al Hujurat 13 "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Dari ayat ini kita diingatkan bahwa manusia adalah mahluk yg tidak bisa hidup sendiri, tetapi mahluk yang memerlukan bantuan orang lain. Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahluk yang saling berbagi.

Oleh karena itu, tidak sepantasnya manusia itu berlaku sombong dan mendustakan agama.

"Tahukah kamu, siapakah orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti?," tanya khoitib

Khotib pun menjawab "Jika engkau ingin tahu, maka dia itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya".

Karena itu, Khotib pun kemudian mengingatkan bahwa tugas kita sebagai umat Muslim di dunia sebenarnya ada dua. Yang pertama berbuat baik pada Allah (hablumilnallah) seperti puasa, sholat, zakat, haji yaitu yang berurusan langsung dengan Allah. Yang kedua berbuat baik pada manusia (habluminannas) yaitu berusaha memenuhi kesepakatan2 dengan manusia

"Jadi celakalah mereka yang hanya mementingkan hablumilnallah dan mengabaikan hablumminannas," tegas Khotib

Ditambahkan oleh Khotib bahwa Ramadan mengajarkan kepada manusia bahwa rasa lapar dan haus bukanlah rasa yang membuat seseorang nyaman. Karena itu, beruntunglah bila di saat berpuasa kita masih bisa berharap menemukan makanan setelah magrib, saat berbuka puasa. Tapi ingatlah, bagaimana dengan anak-anak yatim dan piatu yang tidak memiliki sanak saudara yang mampu atau mereka yang ada di daerah konflik seperti di Palestina. Mereka belum tentu bisa mendapatkan makanan dan minuman yang cukup, apalagi mengenakan pakaian yang bagus di hari raya.

Disinilah kita diajak untuk bisa menahan diri untuk tidak bermegah-megah dengan pakaian baru, makan dan minum berlimpah sementara banyak yg tidak mampu melaksanakan sholat ied dengan tenang karena belum makan, apalagi mengenakan pakaian baru.

Disinilah sungguhnya jati diri manusia diingatkan bahwa manusia sesungguhnya tidak memiliki ap-apa.

Sementara jati diri ketiga yang perlu diingat adalah dunia ini bukan lah tempat yang abadi tetapi sementara, sebelum pada akhirnya menuju kehidupan kekal di akhirat.

Memahami jati diri ketiga tersebut, Khotib kembali mengajak untuk bermuhasabah setelah ramadan, bersilaturahmi dan bermunajat kepada Allah SWT untuk memohonkan ampunannya.

Apabila orang tua masih hidup, datangilah mereka untuk bersimpuh dan memohon doa dan maaf atas segala kesalahan yang dilakukan.

Mengakhiri khotbahnya, Khotib Mulyadi mengingatkan bahwa dengan mengenali jati diri dan saling berbagi, maka kita tidak akan berkurang apapun, justru akan bertambah rizki dan keberkahannya. (AHU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun