Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Selamat Jalan Lord Didi Kempot

5 Mei 2020   14:25 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:24 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya konser pun berlangsung dengan kehadiran Didi Kempot. Bukan hanya tampil pada saat konser, tetapi juga hadir saat gladi resik sehari sebelumnya. Selesai gladi resik, ia langsung meluncur ke Semarang untuk tampil di ibukota Semarang tersebut.

Saat konser di bekas pabrik gula Tjolomadu, Didi Kempot tampil prima di hadapan para penonton yang terdiri dari petinggi BPIP, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Surakarta dan Karanganyar dan tamu undangan lainnya serta disiarkan langsung oleh TVRI ke seluruh Indonesia.

Didi Kempot benar-benar jadi bintang utama dalam konser malam itu. Tamu-tamu undangan yang hadir terlihat gembira, terkadang ikut menyanyi bersama saat tembang Sewu Ketho dan Banyu Langit dibawakan. Sementara warga setempat yang mengetahui adanya konser dan tidak bisa masuk gedung, menyaksikan dengan suka cita dari layar televisi.

Fenomena kemeriahan dan sambutan terhadap Didi Kempot kembali saya rasakan ketika hadir dalam pertunjukannya di Pekan Kebudayaan Nasional 10 Oktober 2019 di Panggung Siger, Parkir Selatan, Istora Selatan.

Ini untuk kedua kalinya saya menyaksikan penampilan Didi Kempot di panggung. Ribuan penonton, kebanyakan anak muda memenuhi arena parkir selatan Istora Senayan sejak setelah magrib menunggu kemunculan Lord Didi, begitulah sebutan lain untuk Didi Kempot dari para penggemarnya. Begitu Lord Didi hadir di atas panggung, penonton yang sebagian besar anak muda milenial langsung histeris menyambut sang idola.

Sama persis saat tampil di Tjolomadu, para penonton terlihat begitu antusias melihat penampilan Didi Kempot di atas panggung. Hampir sepanjang waktu terlihat para penonton ikut bernyanyi gemnbira, meski lagu-lagu yang dibawakan Didi Kempot semuanya bernuansa patah hati.

Ingatan ketiga, sebenarnya tidak dalam bentuk kontak langsung dengan Almarhum melainkan dengan salah satu digital marketer yang berencana mengadakan konser keliling Didi Kempot di pabrik-pabrik di sekitar Jabodetabek guna menghibur para pekerja. Pertemuan saya dengan digital marketer tersebut berlangsung sekitar Februari 2020, sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia.

Digital marketer tersebut meminta tanggapan kami mengenai rencana konser keliling di pabrik-pabrik yang idenya konon berasal dari Lord Didi sendiri. Menurut si Digital Marketer tersebut, Didi Kempot ingin menghibur para pekerja lewat konser gratis. Didi Kempot tidak meminta bayaran untuk konsernya, namun agar konsernya tidak sekedar hiburan semata, maka ada ide agar BPIP juga turut serta dalam konser keliling untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai nilai-nilai Pancasila.

Saya menyambut baik rencana tersebut, walau agak sedikit ragu bagaimana bisa Didi Kempot menggratiskan bayarannya. Namun keraguan saya sirna usai Konser Amal dari rumah di Kompas TV yang menghasilkan donasi sebesar 7,6 Milyar dalam 3 jam.  

Pemimpin redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi yang juga menjadi host konser amal tersebut mengaku bahwa saat pertama diajak menggelar konser amal tersebut, Didi Kempot sama sekali tidak bertanya apa yang akan dia peroleh.

"Sama sekali tidak ada pikiran mas Didi Kempot dapat apa, enggak ada biaya apapun untuk pribadi. Seorang Didi Kempot dia hanya menyumbang," kata Rosi dengan suara tergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun