Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Selamat Jalan Lord Didi Kempot

5 Mei 2020   14:25 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:24 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sedang menemani Kepala BPIP rekaman "Dialog Indonesia Bicara" di TVRI pagi ini, sebuah pesan masuk ke WA saya mengabarkan bahwa penyanyi campur sari kondang yang dikenal dengan julukan "Godfather of the Brokenheart" Didi Kempot berpulang dalam usia 53 tahun pada 5 Mei 2020 pukul 07.25 di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Kepergian penyanyi yang baru saja menyelenggarakan konser penggalangan dana untuk Covid-19 di Kompas TV tanggal 11 April 2020 tersebut tentu saja mengagetkan publik, termasuk saya yang menyukai lagu-lagu patah hatinya. Tidak ada kabar berita sebelumnya bahwa almarhum sakit dan dirawat di rumah sakit.

Begitu mengetahui kepergiannya, yang saya ingat pertama kali adalah saat-saat persiapan Konser Kebangsaan Ikon Prestasi Pancasila 2019 yang diselenggarakan oleh BPIP dan TVRI di Tjolomadu, Karangasem tanggal 19 Agustus 2019. Kedua, saat menyaksikan penampilannya di Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Ketiga, saya teringat akan rencana membuat konser amal keliling di pabrik-pabrik di kawasan Jabodetabek untuk menghibur para pekerja.

Yang pertama terkait Konser Kebangsaan di Tjolomadu, 19 Agustus 2019. Berawal dari keinginan untuk menampilkan Almarhum, saya kemudian meminta mitra saya di TVRI untuk mengontak manajemen Didi Kempot dan menanyakan kesediaannya untuk tampil.

Setelah beberapa waktu seorang staf TVRI kemudian menghubungi saya.

"Wah sepertinya kita enggak bisa tampilkan Didi Kempot, bayarannya mahal di luar budget. Maklum lagi naik daun," begitu komentar staf TVRI yang ditugasi menghubungi Didi Kempot untuk acara konser.

"Memangnya dia minta dibayar berapa," tanya saya

"Dia minta dibayar segini (sambil menyebutkan sejumlah angka tertentu), sementara budget kami maksimal sebesar segini (sambil lagi-lagi menyebutkan angkanya), masih jauh dari yang diminta," ujar staf tersebut dengan suara kecewa.

"Ehmm begitu ya ... ya udah saya akan coba hubungi Didi Kempot lewat teman dekatnya," ujar saya mencoba mencari solusi

Setelah kontak dengan teman dekatnya, Didi Kempot setuju untuk tampil di acara konser dengan bayaran sesuai besaran budget yang disiapkan TVRI.

"Mas Didi gak keberatan kok dibayar segitu. Dia sebenarnya enggak terlalu hitungan-hitungan soal bayaran, apalagi yang punya hajat kan kantor sampeyan. Apalagi, kebetulan juga konser diselenggarakan di kota tempat tinggalnya," ujar teman saya tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun