Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kearifan Lokal Cegah Wabah Penyakit

6 April 2020   07:10 Diperbarui: 6 April 2020   11:49 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Kriptsanak99/shuterstock

 Simbok "..Eeee... Sawan to," Manggut-manggut ngerti.

Aku : "Makanya jangan kumpul-kumpul dulu. Kalau terpaksa kumpul-kumpul jaga jarak 1 meter. Sebelum masuk rumah cuci tangan yang bersih pakai sabun, masuk rumah jangan langsung gendong cucu atau menyentuh apapun, langsung ke kamar mandi. Mandi yang bersih, pakaiannya direndam pakai detergen terus dicuci. Setelah itu baru boleh ngapa2in. Virus itu nggak bahaya kalau kita sehat. Tapi kalau punya penyakit sesak nafas, diabetes, darah tinggi dll bisa bahaya sekali. Nahhh, biar sehat banyak-banyak minum air perasan lemon, wedang jahe/kunyit/temulawak, rebusan daun sirih atau daun kelor..."

Simbok : "Wis wis, aku wis mudeng.. Dari dulu kan aku juga mengajari kalian seperti itu. Cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah sampai tak sediakan gentong di depan rumah. Tapi katamu jangan percaya mitos. Sawan-sawan opo ... Tak tanamkan kelor dan sirih, tapi kamu nggak mau makan sayur bening kelor malah pilih makan mie instan. Tak buatkan jamu temulawak, kunir asem, kunci suruh biar sehat, tapi kamu pilih minum obat buatan Londo karo Amerika... Sekarang ada virus saja baru ingat cuci tangan dan minum jamu."

Aku : "Iya ya, Mbok!" Mikir keras 

Simbok : "Orang tua-tua zaman dulu itu walaupun bodoh, tapi nggak ngawur, mereka itu pakai ilmu "titen" kalau sekarang namanya penelitian itu lo ... Dititeni misalnya kenapa kok kalau ada orang meninggal anak-anak sering panas demam. Oo rupanya Bapak/Ibunya ikut melayat. Berarti orang pulang melayat itu bawa penyakit. Akhirnya dicoba diolesi dlingo bawang, terus Bapak/Ibunya sebelum menyentuh anaknya harus mandi dulu. Dan tenyata benar, setelah dilakukan seperti itu anaknya tidak demam tinggi lagi walaupun ayah/ibunya pulang melayat. Kejadian itu dijadikan pelajaran, "dititeni" akhirnya jadi tradisi, terus kalian yang sudah pinter menemukan bahwa ternyata yg dibawa pulang dari luar rumah itu namanya bukan sawan tapi virus... Ngono to?"

Aku : Nyengir..., "Iya, Mbok!" 

Simbok : "Sekarang masih mau ngeyel., Masih mau bilang wong kuno itu bodo ? Sing bodo ya kamu-kamu itu. Sudah bagus-bagus nenek moyangnya niteni kalau bau badan itu banyak2 makan daun luntas dan minum kunci suruh, ehhh kalian malah nuruti bakul minyak wangi, bau badan cukup disemprot. Padahal badanmu bau itu karena banyak kuman yang harus dibersihkan, kalau cuma disemprot minyak wangi, nggak menyelesaikan masalah, minyak wanginya hilang tetap bau. Nenek moyangnya sudah capek-capek niteni kalau orang yang badannya sehat itu tidak mudah diserang sawan eh virus, makanya harus rajin minum jamu, ehhh kalian malah pilih percaya bakul obat yg obatnya cuma menghilangkan rasa sakit, pas diminum sehat, besuk kambuh lagi, minum lagi, sehat, kambuh lagi... Akhir e rusak jeroanmu... Faham ora?"

 Aku ;  Ampunnnnn.... mbok,  Wis faham, Mbok..! Faham..! Anakmu ngaku salah

Bekasi, 5 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun