Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kearifan Lokal Cegah Wabah Penyakit

6 April 2020   07:10 Diperbarui: 6 April 2020   11:49 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padasan merupakan salah satu cara pencegahan Covid-19 dengan kearifan lokal. Padasan yang berarti gentong atau tempayan berisi air yang terbuat dari tanah liat. 

Padasan, yang biasanya dilengkapi gayung dari batok kelapa, diletakkan di luar pagar rumah sebelum masuk ke pekarangan atau rumah. Fungsi padasan adalah untuk mencuci tangan, kaki, dan membasuh muka. Siapapun pejalan kaki atau orang-orang yang lewat bisa memanfaatkan air di dalam padasan.

Soal genting atau padasan ini, di Cirebon bahkan ada tradisi yang sudah dilaksanakan turun temurun yang dinamakan gentong haji. Gentong berisi air minum disiapkan sebagai pelepas dahaga bagi siapapun yang melintas di depan rumah atau membasuh wajah sambal melepas Lelah. 

Gentong ini disiapkan oleh keluarga yang hendak berhaji sebagai tanda suka cita menyambut keluarga yang akan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Harapannya agar mereka yang beribadah diberi kemudahan serta kembali dengan selamat.

Dari padasan atau gentong air kita bisa melihat nilai-nilai luhur yang diajarkan dan dipraktikkan para orang-orang tua kita yaitu keikhlasan dan kerelaan berbagi dari pemilik rumah yang menyediakan padasan. 

Sedangkan bagi pengguna, padasan mengajarkan tentang perlunya menahan keinginan untuk tidak menggunakan air secara berlebihan, meski tidak ada aturan mengenai penggunaan padasan. Secara umum padasan juga mengajarkan kita untuk hidup bersih dengan rajin mencuci tangan agar terhindar dari pandemi.  

Bukan hanya padasan, banyak pula kearifan lokal lainnya yang nilai-nilainya ternyata masih hidup di tengah masyarakat kita saat ini, namun kita kerap mengabaikannya. 

Coba simak saja cerita "Sawan dan Ilmu Titen" yang beredar di group-group WA, yang tidak diketahui siapa penulisnya, yang mengingatkan mengenai nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar kita. 

Cerita tentang bagaimana seorang simbok (ibu) mengingatkan dan menerangkan kepada anaknya mengenai kearifan-kearifan masyarakat Indonesia di masa lalu yang sesungguhnya hidup di tengah masyarakat.  Mari kita simak ceritanya:

Simbokku bertanya serius, "Jane virus itu apa tho. Tiap hari kok beritanya virus terus di tipi..?"

 Aku : "Virus itu sejenis SAWAN, Mbok! Nggak keliatan tapi kalau nulari bisa membuat orang demam tinggi, batuk-batuk, sesak nafas, kalau tidak kuat bisa mati,"  Tak bilangin gitu biar mudeng... Kalau diijelasin pakai ilmu virologi malah mumet Simbokku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun