Dalam beberapa waktu terakhir ini aplikasi Tiktok mulai ramai dipergunakan oleh para pengguna internet, tidak terkecuali dengan Presiden Joko Widodo yang mulai menggunakan Tiktok untuk menginformasikan aktifitasnya di saat pagi hari.
Bukan hanya Presiden Jokowi, beberapa pejabat tinggi juga sudah muncul di Tiktok, sebut saja Jaksa Agung ST Burhanuddin atau Menteri PANRB Tjahjo Kumolo. Semuanya keren-keren.
Yang juga tidak kalah keren adalah Gubernur Jawa Barat yang bertiktokan bareng artis Cinta Laura saat berkunjung ke Australia. O iya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat tiktokan di Mata Najwa bareng Ridwan Kamil.
Mulai populernya Tiktok tersebut tidak dapat disangkal lagi berkat berbagi inovasi yang terhadap fitur-fitur yang menyesuaikan kebutuhan penggunannya daintaranya user friendly dan komunikatif. Â
Namun berbicara mengenai penggunaan aplikasi internet dan media sosial kita tidak bisa mlihatnya satu persatu karena setiap aplikasi digunakan dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing. Jadi meskipun Tiktok sudah mulai popular, tetapi belum tentu menjadi yang paling popular. Â
Untuk itu, guna mengetahui tingkat pemanfaatan internet dan aplikasi media sosial di berbagai negara, salah satunya Indonesia, Â Wearesocial Hootsuite setiap tahun melakukan riset penggunaan internet di seluruh dunia dan merilis hasilnya pada setiap awal tahun.
Untuk awal tahun 2020 ini hasil riset pemanfaatan internet per Januari 2020 diumumkan melalui laman webnya pada pertengahan Februari 2020.
Hasil riset pada 2019 menunjukkan bahwa per Januari 2020 terdapat 338,2 juta pengguna mobile phone di Indonesia dari total penduduk 272,1 juta.
Berarti ada banyak orang Indonesia yang meggunakan lebih dari satu mobile phone. Adapun pengguna internet sebanyak 175,4 juta dan 160 juta di antaranya menggunakan media sosial, jumlah ini meningkat sebesar 12 juta (8,1%) dibanding tahun sebelumnya.
Hasil riset juga menunjukkan bahwa mayoritas pengguna media sosial adalah penduduk berusia 13-34 (79.7%) atau sekitar 127,52 juta jiwa.
Para pengguna internet dan media sosial memanfaatkannya antara lain untuk menjangkau koneksi ke seluruh dunia, mempertemukan orang dengan ketertarikan yang sama, berbagi informasi secara real-time, menjangkau target pasar, dan peningkatan sirkulasi informasi.
Dari platform media sosial yang digunakan diketahui bahwa peringkat lima besar diduduki Youtube (88%), Whatsapp (84%), Facebook (82%), Twitter (79%) dan Instagram (58%).
Sementara ituTiktok hanya digunakan oleh 25% pengguna media sosial (urutan ke-13), masih kalah dari Line, FB Messenger, Linkedln, dan Pinterest
Dari pencarian konten di Youtube, pengguna internet umum mengunakan media sosial tersebut untuk mencari lagu (indeks 100), Indonesia (56), film (45), DJ (34) dan Live (23).
Sedangkan untuk penggunaan media sosial lainnya, sebanyak 96% pengguna internet menggunakannya untuk chat (messenger), 96% untuk social networking dan 83% untuk hiburan atau video aplikasi.
Lalu apa manfaat dari data-data tersebut di atas?
Dengan tingkat penetrasi internet hingga 64% terlihat bahwa penduduk Indonesia sangat rajin mengakses internet dan jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya.
Mereka menggunakan internet untuk lebih memudahkan berkomunikasi tanpa mengenal kendala jarak dan waktu. Setiap tahun pengguna internet semakin bertambah. Setiap perubahan maupun inovasi yang terjadi pun langsung tersebar dengan pesat dan dirasakan oleh banyak orang.
Fakta yang menarik juga adalah dengan meningkatnya penggunaan internet, terutama media sosial, Â ternyata menurunkan jumlah penonton televisi.
Seringnya acara televisi yang tidak mendidik dan berkualitas serta padatnya jadwal pekerjaan maupun aktivitas lainnya membuat banyak orang lebih suka melihat kondisi dunia melalui internet.
Melalui media sosial pengguna bisa langsung mengetahui berita yang terjadi di seluruh dunia, peristiwa terkini pun lebih mudah diperoleh dan cepat diupdate melalui internet atau media sosial, bahkan lebih cepat dari media di televisi.
Dengan semakin banyak aplikasi media sosial baru yang dikembangkan beserta keunikannya masing-masing, tak heran jika jumlah waktu penggunaannya akan semakin meningkat.
Semakin banyaknya orang terhubung melalui media sosial dan merasakan kemudahan akses informasi tentu saja dapat digunakan sebagai salah satu media penyebarluasan atau sosialisasi suatu produk atau nilai-nilai secara efektif. Hal ini tidak terlepas dari cakupan media sosial yang luas dan dilengkapi dengan filter sehingga dapat dipilih kepada siapa iklan kita ingin ditujukan, biayanya pun lebih murah dibandingkan dengan promosi secara konvensional.
Jakarta 28 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H