Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan ASEAN dan pertambahan anggota ASEAN menjadi 10 negara anggota dibutuhkan kantor Sekretariat ASEAN yang lebih memadai. Gedung Sekretariat ASEAN yang ada sejak tahun 1976 dipandang sudah tidak lagi mencukupi karenanya harus diperluas.Â
Karena itu sejak sepuluh tahun terakhir dilakukan pembahasan serius untuk memperluas gedung Sekretariat ASEAN yang berujung pada keputusan untuk menggunakan lahan bekas kantor Walikota Jakarta Selatan yang persis berada di samping Sekretariat ASEAN.
Pemerintah RI kemudian memperioritaskan pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN sebagai bagian dari upaya mempertegas dukungan Indonesia terhadap ASEAN dan keinginan untuk mempertegas visi Jakarta sebagai ibu kota diplomatik bagi ASEAN.
Tidak hanya itu, Pemerintah RI juga memandang bahwa penetapan Jakarta sebagai ibu kota ASEAN memiliki potensi ekonomi besar sebagai tuan rumah penyelenggaraan begitu banyak pertemuan-pertemuan internasional di Asia Tenggara. Diperkirakan dari sekitar 1.600 pertemuan di Asia Tenggara, Â sekitar 300 pertemuan diselenggarakan di Jakarta.Â
Hal ini tentu saja akan membuat Jakarta semakin disibukkan dengan kehadiran delegasi yang datang dan kembali dalam rangka menghadiri beragam pertemuan ASEAN dan pertemuan terkait lainnya. Dampaknya adalah perekonomian Jakarta semakin meningkat dengan terisinya hotel-hotel dan produk serta jasa ikutan lainnya.
Masa Depan Gedung Sekretariat ASEAN
Hari ini 8 Agustus 2019 adalah hari ulang tahun ke-52 ASEAN Di hari ulang tahunnya ini ASEAN mendapat kado istimewa dari Pemerintah RI berupa gedung baru Sekretariat ASEAN di jalan Sisingamangaradja No. 70 A seluas 11.369 m2 dengan luas bangunan 49.993 m2.
Sekretariat ASEAN itu awalnya merupakan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Aset tersebut kemudian dihibahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Kemenlu, yang selanjutnya diberikan kepada Sekretariat ASEAN.
Gedung ini memiliki 2 Tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan 2 basement, dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai.Â
Kedua tower dihubungkan oleh Sky Bridge sepanjang 40.5 meter dengan desain yang unik, tanpa penopang, dan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia serta telah menerima rekor MURI.
Dengan semua kemegahan dan biaya pembangunan yang tidak sedikit, tentu amat disayangkan apabila gedung yang baru saja diresmikan dipindahkan akibat aktivitas Sekretariat ASEAN mesti berpindah ke ibu kota baru di Kalimantan seperti yang akan dilakukan kantor kedutaan besar.