Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Soal Teror Jelang Hari Raya

5 Juni 2019   17:34 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan yang disambut antusias oleh publik tersebut mengakhiri silang pendapat mengenai tanggal kelahiran Pancasila dan mengembalikan memori masyarakat tentang arti penting Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara.

Namun demikian tantangan mewujudkan kembali nila-nilai Pancasila secara sistimatis bukanlah hal yang mudah mengingat terjadinya kesenjangan pemahaman mengenai Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Pancasila sebagai pilar pemersatu bangsa Indonesia tidak mampu dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial.

Sampai sekarang masih terdapat kerancuan soal pemahaman dan penghayatan tentang keindonesiaan. Masih banyak yang mencampuradukan pengertian sebagai warga negara, yang harus tunduk pada ideologi (Pancasila) dan konstitusi, dengan posisi sebagai anggota kelompok etnik, budaya, bahasa dan agama.  Akibatnya, bukannya tunduk pada Pancasila dan konsitusi negara, tetapi malah menggugatnya.

Karena itu tidak terdapat pilihan lain bahwa di tengah merebaknya tindakan terorisme dan radikalisme, kehadiran dan peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018 sangat dinantikan

BPIP harus banyak melakukan sosialisasi, komunikasi dan pembudayaan serta pengamalan nilai-nilai Pancasila. BPIP harus dapat menumbuhkan nilai-nilai rasa kebangsaan dan rasa kewarganegaraan Indonesa harus dijadikan sebagai jalan memutus mata rantai aksi terorisme.

Untuk itu, melalui tema peringatan hari lahir Pancasila tahun 2019, "Kita Indonesia Kita Pancasila", masyarakat Indonesia dapat memperlihatkan dan meningkatkan semangat gotong royong dan kebanggaan sebagai bagian dari Bangsa dan Negara Indonesia (Kita Indonesia) yang memiliki Pancasila sebagai ideologi yang mampu mempersatukan Bangsa dan Negara Indonesia (Kita Pancasila).

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun