Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WNI di Beijing Lakukan Pencoblosan Lebih Awal

31 Maret 2014   14:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Indonesia perlu pemimpin yang tegas dan berani melawan asing, karena itu saya dukung si B jadi presiden”, ujar seorang bapak berkumis dengan gaya serius.

“Ah … kalau saya mach dalam pemilu tadi tidak mencoblos salah satu dari Dahlan Iskan, Rhoma Irama, Jokowi, Wiranto, Prabowo, Abu Rizal, dan nama-nama beken lainnya”, ujar seorang bapak berambut cepak

“Lho memangnya kenapa?”, tanya beberapa orang hampir bersamaan

“iya, kan mereka bukan calon legislatif. Namanya tidak ada di kertas suara. Saya akan milih jika nanti benar-benar mereka dicalonkan sebagai capres”, ujar si bapak berambut cepak dengan tidak kalah kalem

“Ha ha ha ha benar, … benar sekali … . Kita kadang terkecoh, pemilu kali ini dikira untuk milih capres, padahal kan cuma milih caleg”

“Ha ha ha iya, yang penting, apapun partai yang kita coblos, minumnya tetap teh botol ….”

Demikian sekilas laporan pandangan mata mengenai keramaian suasana pelaksanaan pemilu legislatif yang meriah dan penuh suasana kekeluargaan di Beijing. Tidak ada debat saling serang apalagi sampai adu jotos antar pemilih. Para pemilih terlihat sudah sangat dewasa dalam menyikapi pemilu, sehingga saat ngobrolin politik sifatnya saling membangun bukan menjelek-jelekan konstestan pemilu. Karenanya tidak mengherankan jika suasana segar dan humor-humor justru mendominasi suasana pencoblosan.

Kemeriahan pesta demokrasi di KBRI Beijing ini ternyata bukan hanya menarik perhatian WNI untuk datangh dan memilih, tetapi juga menarik perhatian WNA di Beijing. Terlihat beberapa WNA terlihat hadir untuk melihat jalannya pemilu dan sekaligus mencoba masakan Indonesia. Beberapa ada yang datang atas inisiatif sendiri, setelah mendengar informasi dari temannya yang WNI, beberapa ada yang hadir bersama teman atau pasangannya yang WNI. Selain itu hadir pula media asing seperti China Radion International (CRI) untuk meliput jalannya pemilu.

Salam demokrasi dari Beijing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun