Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tiongkok Sensor Film yang Tampilkan Belahan Dada

19 Januari 2015   14:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, di tengah pro dan kontra penyensoran bagian belahan dada para pemeran perempuannya, satu hal yang dapat disimpulkan adalah bagaimanapun majunya perekonomian dan semakin terbukanya kehidupan sosial budaya masyarakat Tiongkok, bukan berarti masalah adat tutup menutup area pribadi menjadi lebih longgar. Pemerintah Tiongkok masih sangat kuat menjaga tradisi dan tidak mengijinkan hal-hal yang berpotensi mengganggu stabilitas politik dan keamanan diumbar di publik, termasuk gambar-gambar yang dinilai cabul dalam setiap program televisi dan radio atau di berbagai media lainnya.

Selanjutnya bagi Anda yang berkesempatan menyaksikan film seri the Empress of China ini (bisa disaksikan via youku.com), sebaiknya nikmati saja akting Fan Bingbing sebagai Kaisar Wu Zetian dalam serial sepanjang 80 episode. Bahwa Fan Binbing dianggap terlalu cantik untuk memerangkan tokoh Kaisar Wu Zetian, anggaplah sebagai bonus dan pemanis film seri tersebut.

Pelajari pula sejarah kaisar-kaisar yang ada di Tiongkok. Bagaimanapun, film seri dengan pendekatan sejarah ini jauh lebih baik dibandingkan film-film seri atau sinetron yang hanya mengumbar konflik dan kekerasan rumah tangga. Bahwa penonton tidak dapat lagi melihat belahan dada dari para pemeran perempuannya, anggap saja Anda belum beruntung dan tidak sedang mendapatkan bonus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun