4. Tes Potensi Akademik (Tes Keterampilan) Berbagai jenis tes mengukur kemampuan peserta tes, mulai dari kemampuan bahasa hingga kemampuan kualitas dan kecepatan pemahaman.
5. Tes kepribadian, tes kepribadian sebenarnya menilai karakteristik yaitu karakteristik karyawan yang memiliki disiplin konsisten dan gigih.
6. Pengujian Psikologi. Pendiri bisnis, pemilik ritel, pengecer, bank, dan perusahaan jasa pada umumnya telah sering menggunakan uji psikologi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan kertas serta pensil untuk mengetahui psikologi karyawan. Hal ini memudahkan perekrut untuk melihat pelamar apakah mereka memiliki etos kerja yang baik, termotivasi, dan bisa menjadi ahli.
7. Wawancara
Peran Rekruitmen dan Seleksi
Rekruitmen dan seleksi mencakup kapabilitas SDM yang berperan strategis dalam analisis jabatan, terutama dalam penyiapan dan pengiriman personel untuk persyaratan pekerjaan berdasarkan penjelasan dan spesifikasi. Sebelum kedua kegiatan, analisis pekerjaan dan kegiatan perencanaan personalia dilakukan.Â
Singkatnya, kegiatan rekruitmen dan seleksi wajib didasarkan pada apa yang dikebutuhan perusahaan, baik itu secara fisik/visual maupun dari segi softskill dan hardskill.Â
Dengan melakukan hal tersebut aktivitas ini akan sangat berpengaruh dan sesuai dengan kebutuhan yang tepat. Anda bisa mencegah perusahaan anda menjadi kelebihan staf kecuali ada faktor eksternal di luar kendali organisasi itu sendiri.
Saat ini proses rekrutmen dan seleksi ini juga berlaku untuk pemerintahan. Pejabat di Republik Indonesia yang sebenarnya hanya membutuhkan sekitar 2 hingga 3 juta karyawan, ternyata memiliki overhang karyawan yang cukup besar. Namun kenyataannya, jumlah tenaga kerja melebihi 4 juta dan surplus melebihi 1 juta, Â membebani APBN.Â
Proses rekrutmen dan seleksi biasanya berlangsung setiap tahun meskipun ada surplus staf, menempatkan pengeluaran anggaran yang cukup tinggi pada pemerintahan danmenurunkan potensi pengembangan disektor lainnya.Â
Namun demikian, bukan berarti tidak terjadi kelebihan atau kekurangan total tenaga kerja di bidang-bidang tertentu, seperti penasihat, peneliti, guru, tenaga medis dan kepolisian. Oleh karena itu, rekrutmen dan seleksi pegawai negeri sipil perlu diselenggarakan secara lebih nasional, terpadu dan terkoordinasi.