Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kisah Inspiratif Perjuangan Tri Nugraheni (60) Taklukkan Dua Puncak Gunung Merbabu

19 September 2024   18:00 Diperbarui: 20 September 2024   09:20 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Untung dan Pak Untung (dokumentasi pribadi) 

Sambil membonceng Budi (26), pengemudi ojek, saya mendengarkan ceritanya bahwa sejak hari jumat sampai sekarang sudah lebih dari 2.000 an pendaki via Gancik. Wow! Banyak sekali pikir saya. 

Budi merasa bersyukur karena perekonomian warga banyak terbantu dengan adanya wisata pendakian di desanya. Dulu ia dan teman-temannya hanya mengandalkan penghasilan dari upah buruh tani yang kecil. Saya sangat senang mendengarnya karena jika masyarakat sejahtera, beban pemerintah jadi berkurang, dan negarapun akan bisa maju. 

Ivan (22), seorang porter gunung yang kami pakai jasanya, raut wajahnya pun terlihat gembira karena akan menerima uang Rp. 300.000, jasa membawakan barang kami sampai ke Pos 3. Ia sanggup mengangkut beban seberat 30 kg di carrier nya. Melebihi setengah dari berat badannya, pikirku. Perawakannya memang terlihat kecil. Namun jangan diragukan, Ivan mempunyai kemampuan fisik yang sangat baik.

Sekitar pukul 23:45, kami semua sudah tiba di Pos 1 Senduran. Naik ojek selain membantu perekonomian warga, juga bisa menghemat waktu pendakian dan tenaga. Dari basecamp ke sini hanya butuh waktu 15 menit. Bisa dibayangkan berapa lamanya jika berjalan kaki. 

Pendakian kami dimulai dari sini. Ini merupakan pendakian saya yang kedua kalinya bersama Bu dan Pak Untung, setelah dari Gunung Prau. 

Dari Pos 1 ke Pos 2 trek cukup menanjak. Sedangkan dari Pos 2 ke Pos 3 trek tak terlalu berat, mungkin karena tubuh sudah mulai hangat dan menghalau hawa dingin pegunungan. Setelah berjalan agak lama, otot-otot kaki pun jadi lentur, sehingga langkah kaki menjadi lebih ringan.

Sekitar pukul 01:55 kami sampai di Pos 3. Tempatnya luas datar, biasa untuk istirahat para pendaki dengan mendirikan tenda. Disini juga ada sebuah bangunan yaitu shelter emergency digunakan ketika ada situasi darurat di gunung.

Pos 3 merupakan jalur pertemuan dengan jalur dari Selo yang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Merbabu. Kami pun mendirikan dua tenda untuk beristirahat sebelum melakukan summit attack ketika sunrise. 

Sekitar pukul 05:25, kani memulai summit attack, namun Mas Joko tak ikut karena kondisi badannya kurang fit beberapa hari belakangan kurang tidur. Dia menunggu saja di tenda. Terima kasih, Mas Joko sudah berlelah-lelah menemani kami.

Didepan kami menjulang tinggi bukit dengan treknya berpola zig zag menanjak cukup ekstrem menuju ke Sabana 1. Disepanjang perjalanan, bunga-bunga edelweiss yang mekar sempurna, menyuguhkan panorama indah memanjakan mata. Hawa dingin pegunungan di pagi hari pun jadi terlupakan.

Bu Untung dan Pak Untung (dokumentasi pribadi) 
Bu Untung dan Pak Untung (dokumentasi pribadi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun