Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tanpa Lautan Awan Pun, View dari Puncak Gunung Telomoyo 1.894 Mdpl Tetap Mempesona

2 Agustus 2024   14:34 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:12 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Merbabu. (Dokumentasi Pribadi)

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Pos 2 Petruk juga tidak ada shelter maupun tempat untuk duduk. Petruk adalah kakak Bagong dengan ciri fisik tinggi, berhidung panjang dan berlengan panjang (id.m.wikipedia.org). Tak ada yang spesial disini. Saya pun melanjutkan perjalanan dengan sesekali berhenti sebentar untuk mengatur nafas dan minum.

Dari Pos 2 menuju ke Pos 3 trek mulai menanjak lagi. Gunung Merbabu bisa terlihat dari sela-sela pepohonan, begitu pula dengan Gunung Andong. Melihat gunung lain yang pernah saya daki sebelumnya, sungguh terasa membahagiakan sekali ketika mengenang pendakian kala itu. Setiap gunung punya daya tarik tersendiri.

Gunung Merbabu. (Dokumentasi Pribadi)
Gunung Merbabu. (Dokumentasi Pribadi)

Gunung Merbabu yang menjulang tinggi 3.145 Mdpl, seolah sengaja menemani saya ketika trekkung ke puncak Gunung Telomoyo. Itu adalah salah satu gunung paling populer dan favorit para pendaki. Jalur pendakian resmi di bawah pengawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang masih eksis ada 4, yaitu: Selo, Thekelan, Suwanting dan via Wekas. Sedangkan jalur pendakian Cuntel sudah tutup. 

Gunung Andong. (Dokumentasi Pribadi)
Gunung Andong. (Dokumentasi Pribadi)

Gunung lain yang terlihat jelas ketika saya mendaki Gunung Telomoyo adalah Gunung Andong. Puncak tertingginya berada pada elevasi 1.726 Mdpl. Gunung ini selalu ramai dengan pendaki, sehingga dinamakan gunung sejuta umat. Lokasi basecamp pendakiannya (Sawit, Pendem, Gogik) cukup dekat dengan Gunung Telomoyo.

Pukul 08:06 saya sampai di Pos 3 Gareng. Tokoh punakawan yang satu ini berhidung bulat, tangan patah, kaki pincang dan mata juling (id.m.wikipedia.org). Inilah pos terakhir. Disinipun tidak ada shelter maupun tempat duduk. 

Dari Pos 3 trek masih menanjak dan vegetasi semakin keatas mulai tak begitu rapat. Akhirnya saya menjumpai "Tugu Batas." Sebuah patok kecil yang dicor semen. Disini batas wilayah antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Setelah melewati tugu batas kabupaten, sekarang saya sudah berada di wilayah Kabupaten Magelang. Sesuatu hal yang biasa ketika satu gunung berada pada wilayah kabupaten yang berbeda.

Tak lama kemudian, saya menjumpai papan penanda yang bertuliskan Tanjakan Katresnan. Ini tanjakan terakhir, atau tantangan terakhir sebelum mencapai puncak. Saya berada pada spot yang terbuka yang didominasi ilalang. Tubuh pun bermandikan sinar matahari, untunglah udara masih sejuk sehingga tidak terasa panas di badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun