Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trans Jateng, Wisata Kota Lama Semarang, dan Sego Bancakan

21 Desember 2023   16:59 Diperbarui: 8 Januari 2024   23:55 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urap sayur, mangut, tahu petis dan es Gempol (dokpri)

Untuk sayurnya, saya memilih urap sayur, yaitu aneka sayuran seperti wortel, tauge, kacang panjang, dan bayam yang sudah direbus. Lalu dicampur dengan kelapa parut yang sudah diberi racikan bumbu dan ditumis.

Melihat mangut manyung, sulit saya mengabaikannya. Teringat dulu semasa kuliah di Semarang. Makan di warung dengan lauk mangut menjadi salah satu menu favorit. Manyung merupakan ikan laut yang diasap terlebih dahulu oleh nelayan sebelum dijual. Ikan ini biasa diolah menjadi mangut. 

Lauk lainnya, saya mengambil tahu petis. Tahu petis adalah makanan khas Kota Semarang. Terbuat dari tahu pong yang telah digoreng kering, lalu dibelah dengan pisau dan diisi dengan petis udang yang telah dibumbui. Tahu petis dari Semarang terkenal kelezatannya. Selanjutnya, saya menuju ke konter minuman dan memesan Es Gempol. yang disajikan pada sebuah mangkuk kecil. 

Urap sayur, mangut, tahu petis dan es Gempol (dokpri)
Urap sayur, mangut, tahu petis dan es Gempol (dokpri)

Saat itu keadaan rumah makan Sego Bancakan belum begitu ramai, sehingga saya mudah mencari tempat sesuai selera saya. Di ruangan satunya, dipojok menghadap kearah jendela. Saya menaruh makan siang diatas meja kayu sambil menunggu minumannya selesai dibuat.

Tak lama kemudian, Es Gempol pesanan saya diantarkan ke meja makan. Es Gempol disajikan pada sebuah mangkuk kecil. Minuman ini memadukan rasa manis dan gurih dari santan kelapa. Tambahan es membuat sensasi dingin seger. Isinya berupa gempol, terbuat dari tepung beras yang diberi pewarna lalu dikukus.

Lalu setelah itu seorang pramuji lain mendatangi meja saya lalu mencatat, dan ia memberikan secarik nota. Makan sampai selesai baru bayar di kasir.

Saya cukup menikmati makan siang saya di Sego Bancakan Pawone Simbah. Makanan dan minumannya cukup enak. Dengan Rp. 41.000, perut sudah kenyang dan bisa mengakhiri perjalanan saya di Kota Lama Semarang dengan menyenangkan. 

Saatnya saya berjalan kaki lagi, menuju halte Trans Jateng di depan Stasiun Tawang, menunggu bus merah yang akan mengantarkan saya kembali ke Terminal Bawen. Salam wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun