Curug Lawe merupakan favorit mayoritas pengunjung Wisata Curug di lereng Gunung Ungaran ini. Sebagian wisatawan lokal terlihat sedang menikmati makanan dan minuman di sebuah warung sederhana.
Sebelum mencapai lokasi Curug Lawe, trek semakin terjal. Lumayan untuk melatih stamina kita. Setelah itu trek menurun dan gemericik suara air terjun terdengar. Semakin lama semakin keras.Â
Saya menyusuri lembah dengan sungai berair jernih sejuk menerobos celah batu-batuan besar. Di sini cukup banyak pengunjung. Kecuali saya, semuanya adalah anak-anak muda. Curug Lawe terlihat sangat indah.
Trekking dari Curug Benowo ke Curug Lawe berjarak 1,7 km, dan saya tempuh dalam waktu 38 menit. Jadi kalau dihitung secara keseluruhan  dari area parkir kendaraan bermotor-Curug Benowo-Curug Lawe, saya sudah berjalan sejauh 4,3 km dengan waktu tempuh 1 jam 33 menit.Â
Sekitar pukul 11:40, saya memutuskan meninggalkan lokasi Curug Lawe. Cuaca semakin mendung. Walaupun sudah membawa jas hujan di dalam tas, namun saya tak mau kehujanan di sini. Menghindari resiko terpeleset ketika turun hujan.
Menjelang sampai di area perkebunan cengkeh, tiba-tiba turun hujan. Saya mampir di sebuah warung menunggu hujan reda, lalu memesan nasi pecel plus telur dadar dan segelas kopi. Semuanya Rp 16.000;Â
Cuaca berkabut dan hujan, udara pun terasa dingin. Telur yang baru saja digoreng terasa dingin di lidah saya. Nasi pun dingin. Hanya kopi yang terasa masih hangat di tenggorokkan.