Ketika saya memulai hiking ke curug, ada seorang bapak dan dua orang ibu usia sekitar 50-an tahun, Â bersepatu dan berpakaian olahraga dengan tubuh berkeringat. Mereka baru saja selesai hiking ke Curug Lawe Benowo. Mereka lalu membayar tiket, karena ketika mereka datang, loket masih tutup.
Melihat mereka bertiga, mengingatkan saya dengan komunitas Hash House Harriers (HHH). Komunitas jalan, jogging/lari lintas alam. Namun yang membedakan, komunitas tersebut biasanya dalam kelompok yang banyak, bisa puluhan anggotanya.
Sama seperti sebelum sampai di lokasi parkir, trek menuju ke curug masih melalui perkebunan cengkeh. Kebun cengkeh di Desa Kalisidi ini seluas 305 hektar, dikelola oleh PT Cengkeh Zanzibar. Perusahaan juga membangun akses jalan kebun dan embung (cengkehzanzibar.com).
Sungguh mengasyikkan sekali suguhan pepobonan cengkeh di kanan kiri jalan. Baru kali ini saya berwisata ke curug melewati perkebunan cengkeh.Â
Cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman rempah yang biasa digunakan sebagai obat tradisional. Bunga, tangkai bunga, dan daun cengkeh diekstrak melalui proses penyulingan menghasilkan minyak atsiri. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan industri makanan. Sedangkan cengkeh kering digunakan sebagai salah satu bahan utama rokok kretek.
Tak terasa berjalan di perkebunan cengkeh, di depan ada tanda petunjuk arah ke curug. Di sekitar sini juga ada beberapa warung, menjual makanan dan minuman.Â
Saya mengikuti petunjuk arah panah ke arah kiri, lalu menuruni anak tangga. Wisata Alam Air Terjun Curug Lawe Benowo Desa Kalisidi dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) "Bela Pesona," bekerjasama dengan Perum Perhutani (Persero) KPH Kedu Utara sebagai pemilik lahan.
Curug atau air terjun adalah salah satu wisata alam yang banyak dijumpai di kaki atau lereng gunung. Hiking ke Curug Lawe dan Curug Benowo sungguh sangat mengasyikkan.Â
Trekking di area perhutani, mata saya dimanjakan oleh pepohonan hijau di lereng Gunung Ungaran. Saluran irigasi sebelah kanan berada di sisi tebing dan jurang di sebelah kiri mengantar perjalanan saya ke lokasi yang dituju.
Di sini saya menjumpai akar pohon, besar dan kuat berbentuk unik. Seperti angka "0" atau angka "8" yang tidak rapat. Ketika googling, saya lihat foto seorang lelaki berpose sambil duduk rebahan di akar tersebut.Â