Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pendakian Gunung Ungaran via Perantunan Bisa Dapat 5 Puncak Loh!

11 November 2023   09:32 Diperbarui: 10 Desember 2023   17:48 2108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam di Gunung Ungaran (Dokumentasi pribadi)

Memasuki bulan November, sebagian tempat di tanah air sudah diguyur air hujan. Curah hujan bisa juga berbeda, namun setidaknya bisa mengurangi debu dan panas.

Di awal musim penghujan, jalur pendakian Gunung Ungaran via Perantunan masih cukup ramai oleh para pendaki, walaupun sepertinya tidak sebanyak bulan-bulan sebelumnya. 

Hari Sabtu, 4 November, saya kembali melakukan solo hiking ke puncak Gunung Ungaran via Basecamp Perantunan untuk yang ke tiga kalinya. Tiket pendakian masih sama, Rp20.000 per orang.

Walaupun di gunung yang sama, namun setiap pendakian akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Bertemu dan berbincang dengan pendaki yang berbeda menambah wawasan baru. Bisa belajar banyak dari pengalaman orang lain. Selain itu bisa untuk mengukur kemampuan fisik. Apakah ada kemajuan atau mungkin malah kemunduran.

Basecamp Perantunan tak terlalu jauh dari Alun-alun Bandungan, Kabupaten Semarang. Hanya berjarak 2.5 km. Camping ground di area basecamp tersebut juga merupakan tempat wisata yang mengasyikkan. Menikmati alam pegunungan yang indah dan udara yang sejuk membuat damai di hati. 

Pukul 06:20 WIB saya memulai pendakian. Setelah sehari sebelumnya diguyur air hujan, jalur pendakian jadi nyaman tuk dilalui. Tak berdebu namun juga tak licin karena baru memasuki awal musim hujan.

Singkat cerita, saya sudah sampai di Pos 4. Sepanjang pendakian saya beberapa kali berhenti namun sebentar. Namanya juga pendaki santai, yang penting sampai di tujuan dan kembali lagi ke basecamp dengan selamat.

Dari Pos 4 ada percabangan jalur pendakian. Ke kiri ke arah Puncak Bondolan dan Puncak Botak, sedangkan ke arah kanan ke Puncak Banteng Raiders (Tugu Raiders).

Pos 4 Kolokeciko (Dokumentasi pribadi)
Pos 4 Kolokeciko (Dokumentasi pribadi)

Rencana pendakian ke Gunung Ungaran kali ini, saya akan ke Puncak Banteng Raiders, setelah itu melihat situasi selanjutnya. Sebenarnya itu merupakan puncak dari pendakian via Basecamp Mawar, namun bukan berarti dari Basecamp Perantunan tak ada akses kesana.

Saya pun mengambil arah kanan ke puncak Banteng Raiders yang juga dinamakan puncak Tugu Raiders. Puncak tersebut dibangun oleh kesatuan TNI Angkatan Darat yang bermarkas di kota Semarang.

Perlu diketahui, dari Pos 4 menuju ke puncak Banteng Raiders kurang begitu diminati. Umumnya para pendaki dari Basecamp Perantunan, ketika sampai di Pos 4 mereka ke arah kiri menuju ke Puncak Bondolan dan Puncak Botak. 

Sebenarnya bisa ke Puncak Botak lewat jalur yang akan saya lalui ini, namun terlalu ekstrem sekali, naiknya terjal. Mereka yang lewat jalur ini biasanya ketika turun dari Puncak Botak.

Saya berjalan melalui trek yang sepi dan kabut turun cukup tebal sepanjang perjalanan. Sebenarnya asyik juga karena udara jadi sejuk badan tidak "gerah" ketika otot-otot kaki terus digerakkan.

Sampai di "Lembah Hantu" saya belum berpapasan dengan pendaki lainnya. Namun kamu tak perlu berprasangka tentang hal yang horror ya? "Lembah Hantu" tidaklah seseram namanya. Walaupun kabut saat itu cukup tebal, namun bulu kuduk tidak berdiri, berarti "situasi" aman hehehe...

Suasana di
Suasana di "Lembah Hantu" dan sekitarnya (Dokumentasi pribadi)

Kelebihan lewat jalur ini vegetasinya lebih rapat. Banyak pepohonan besar dan sebagian ditumbuhi lumut. Ketika cuaca panas, tetap terasa sejuk terlindung dari sinar matahari. Bagi kamu yang ingin meningkatkan stamina pun bagus karena melalui trek terjal yang cukup menantang.

Dari "Lembah Hantu" saya menuju ke Pos 5. Sempat bertemu beberapa pendaki yang turun dari Puncak Botak. Sesampainya di Pos 5, ternyata di sana ada 9 remaja pria yang sedang istirahat setelah dari Puncak Botak. Mereka berasal dari Semarang. Kami sempat saling menyapa sebentar sebelum akhirnya mereka melanjutkan perjalanan turun ke Basecamp Perantunan. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Saya istirahat sebentar di Pos 5 sambil menikmati suasana hening di hutan Gunung Ungaran yang masih berselimut kabut tebal. Inilah seninya solo hiking. Saya bisa sendirian agak lama dan seketika bisa berjumpa dengan pendaki lainnya. Terkadang hanya sebatas menyapa, namun bisa juga berlanjut menjadi obrolan yang mengasyikkan.

Ketika sampai di persimpangan, ada petunjuk arah terpasang di depan pohon besar. Jika lurus naik ke arah Puncak Banteng Raiders sedangkan ke kiri ke arah Puncak Botak. Jadi di sini kamu tak perlu khawatir tersesat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Saya sungguh beruntung. Dalam pendakian ke Puncak Banteng Raiders bertemu dua orang gadis yang ramah, Cellin dan Yusi. Dari Puncak Botak mereka berniat menuju ke Puncak Banteng Raiders. Self healing dengan menghirup udara segar pegunungan menjadi motivasi kedua mahasiswi sebuah Universitas di Kota Semarang untuk mendaki gunung.

Trek menanjak dan cuaca yang berkabut masih mengiringi perjalanan kami. Namun kehadiran dua gadis itu sungguh menghangatkan suasana.

Dokpri/photo taken by Cellin
Dokpri/photo taken by Cellin

Tak terasa kami sudah tiba di Puncak Banteng Raiders (Tugu Raiders). Ini merupakan puncak pendakian via Basecamp Mawar yang berada pada elevasi 2.050 mdpl. Pada pendakian yang pertama saya sudah pernah kesini. 

Saat ini jarum jam menunjukkan pukul 9:05. Sehingga dari Basecamp Perantunan sanpai ke Puncak Tugu Raiders saya tempuh dalam waktu 2 jam 45 menit.

Walaupun kabut tebal masih enggan pergi, namun pendakian sampai ke Puncak Tugu Raiders tetaplah memberikan kepuasan bagi saya. Selain kami, saat itu juga ada dua gadis asal Boyolali sedang duduk menikmati langit berkabut.

Yusi, Cellin dan saya di Puncak Banteng Raiders/Tugu Raiders. (Dokumentasi pribadi)
Yusi, Cellin dan saya di Puncak Banteng Raiders/Tugu Raiders. (Dokumentasi pribadi)

Tak perlu berlama-lama di Puncak Banteng Raiders, kami pun berpisah. Yusi dan Cellin turun ke Basecamp Perantunan, sedangkan saya turun ke arah Basecamp Mawar. Trek turun didominasi banyak bebatuan besar. 

Saya tak pernah membayangkan bahwa di puncak gunung ini ada makam. Letaknya di bibir jurang tak menyolok. Batu nisannya tertutup kain putih bertuliskan Syeh Magribi. Makam tersebut dalam kondisi terawat.

Makam di Gunung Ungaran (Dokumentasi pribadi)
Makam di Gunung Ungaran (Dokumentasi pribadi)

Tak jauh dari makam ada batu-batu besar. Saya menikmati bekal makan siang saya sambil duduk di salah satu batu tersebut. Makan siang yang terlalu awal sebenarnya. Masih sekitar pukul 9:30.

Saat itu kabut semakin lama semakin tebal. Kabut putih seperti ditiup dari bawah naik ke atas. Pandangan mata saya mungkin hanya bisa melihat sebatas 15 meter-an. Duduk sendirian di atas gunung dikelilingi kabut tebal serasa gunung milik sendiri.

Lambat laun kabut tebal mulai menghilang. Pandangan mata sudah bisa melihat jauh, walaupun langit masih belum begitu cerah. Sinar matahari yang memancar membuat udara berangsur hangat. 

Dari ketinggian saya bisa melihat trek turun ke arah Basecamp Mawar. Di salah satu puncak di bawah terlihat sangat kecil sekelompok orang yang tak lama pergi lagi, entah turun atau mau naik saya tak tahu. 

Trekking melalui batu-batu besar sungguh memberikan sensasi yang sangat menyenangkan, mengantar saya turun ke Puncak Batu. Nuansa pendakian melalui jalur ini sungguh berbeda. Melewati bebatuan bagus untuk melatih keseimbangan tubuh. Punggung gunung yang dihiasi oleh batu-batuan pun terlihat cantik. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Akhirnya sampailah saya di Puncak Batu dengan elevasi 1.908 mdpl. Sayangnya kabut turun lagi sehingga menghalangi view indah pegunungan. Saya sempat bertemu kelompok kecil pendaki, termasuk anak-anak dari Boyolali.

Puncak Batu 1.908 mdpl (dokpri).
Puncak Batu 1.908 mdpl (dokpri).

Saya mendapat informasi dari salah satu orang dari grup yang tadi bertemu bahwa turun sedikit masih ada satu puncak. Dan saat itu saya merasa cukup fit, akhirnya saya turun sampai Puncak Tanggulangin dengan ketinggian 1.876 mdpl. Disini view tak jauh berbeda dari puncak sebelumnya, tertutup kabut.

Sampai disini solo hiking saya di Gunung Ungaran sudah mencapai 3 puncak. Puncak Banteng Raiders, Puncak Batu, dan Puncak Tanggulangin. Ketiganya merupakan puncak dari pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar. 

Puncak Tanggulangin 1.876 mdpl (Dokumentasi pribadi)
Puncak Tanggulangin 1.876 mdpl (Dokumentasi pribadi)

Setelah berhasil mencapai Puncak Tanggulangin, saya merasa cukup. Saya harus cepat kembali naik ke Puncak Tugu Raiders untuk menghindari kemungkinan turun hujan.

Sangat tak lazim pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Perantunan ada keinginan tuk sampai ke Puncak Tanggulangin. Sangat menguras fisik ketika kembali lagi ke Basecamp Perantunan. 

Dari Puncak Tanggulangin kembali ke Puncak Banteng Raiders saja ada selisih ketinggian 174 meter. Cukup jauh untuk ukuran jarak di gunung karena saya akan mengikuti trek naik berkelok. Namun bagi saya ini merupakan tantangan yang seru. Melakukan sesuatu yang berbeda.

Prinsipnya saya harus fokus pada trek yang saya lalui ini. Di sini tak ada sinyal internet dan saya pun sendirian, jika sampai terpeleset jatuh di trek berbatu atau ke jurang bisa jadi masalah besar.

Setelah sempat beberapa kali berhenti, akhirnya saya sampai di Puncak Banteng Raiders. Mental saya pun menjadi semakin kuat. Setidaknya jalan pulang ke Basecamp Perantunan tinggal turun saja. 

Menuju ke Puncak Botak

Turun sedikit dari Puncak Banteng Raiders sampailah di hutan dengan pepohonan tinggi memberikan oksigen membuat tubuh saya segar kembali. Dan ternyata grup dari Boyolali yang ketemu tadi sedang beristirahat di sini. Kami sempat mengobrol sebentar.

Awalnya saya tak ada niat untuk ke Puncak Botak, namun tiba-tiba saya berubah pikiran. Stamina saya saat ini masih cukup fit kenapa tidak sekalian ke Puncak Botak, pikirku. Kalau tidak sekarang, kapan lagi bisa mendaki Gunung Ungaran dapat sampai 5 puncak.

Trek menuju ke Puncak Botak sangat ekstrem. Untuk menggapai puncaknya harus menaklukkan kemiringan punggung gunung sekitar 70 derajat. Saya sebelumnya pernah turun lewat sini, namun sensasi naiknya, wow! Sungguh butuh otot-otot kaki dan lutut yang kuat, dan tentunya kuat melawan gravitasi agar tak terjerembab jatuh. 

Bersyukur pada akhirnya tantangan bisa dilalui. Saya sampai juga di Puncak Botak yang berada pada elevasi 2.050 mdpl. Setelah istirahat sebentar sambil ngobrol dengan pendaki lain, saya memutuskan segera turun ke basecamp. Toh cuaca masih berkabut. Apa yang akan dilihat.

Puncak Botak 2.050 mdpl (Dokumentasi pribadi)
Puncak Botak 2.050 mdpl (Dokumentasi pribadi)

Agak cepat saya berjalan turun ke Puncak Bondolan yang berada pada elevasi 1.885 mdpl. Puncak ini merupakan spot favorit untuk nge-camp. Namun karena hari sudah siang jadi tinggal tersisa dua tenda yang masih berdiri. Puncak terlihat sepi. Kalau masih pagi biasanya banyak pendaki berkumpul di sini. 

Puncak Bondolan. (Dokumentasi pribadi)
Puncak Bondolan. (Dokumentasi pribadi)

Kesimpulan

Pukul 14:10 WIB saya sudah sampai di Basecamp Perantunan. Sehingga total waktu pendakian hingga turun kembali sekitar 7 jam 50 menit itu sudah termasuk istirahat.

Tektok Gunung Ungaran via Basecamp Perantunan, jika stamina kuat, ternyata bisa dapat 5 puncak:

- Puncak Banteng Raiders 2.050 mdpl.

- Puncak Batu 1.908 mdpl.

- Puncak Tanggulangin 1.876 mdpl.

- Puncak Botak 2.050 mdpl.

- Puncak Bondolan 1.885 mdpl.

Sebagai pendaki solo (solo hiker), di tiap pendakian saya bebas berimprovisasi yang membuat saya bahagia, namun tentunya masih dalam batas aman, tak membahayakan keselamatan saya sendiri.

Salam lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun