Saya sungguh beruntung. Dalam pendakian ke Puncak Banteng Raiders bertemu dua orang gadis yang ramah, Cellin dan Yusi. Dari Puncak Botak mereka berniat menuju ke Puncak Banteng Raiders. Self healing dengan menghirup udara segar pegunungan menjadi motivasi kedua mahasiswi sebuah Universitas di Kota Semarang untuk mendaki gunung.
Trek menanjak dan cuaca yang berkabut masih mengiringi perjalanan kami. Namun kehadiran dua gadis itu sungguh menghangatkan suasana.
Tak terasa kami sudah tiba di Puncak Banteng Raiders (Tugu Raiders). Ini merupakan puncak pendakian via Basecamp Mawar yang berada pada elevasi 2.050 mdpl. Pada pendakian yang pertama saya sudah pernah kesini.Â
Saat ini jarum jam menunjukkan pukul 9:05. Sehingga dari Basecamp Perantunan sanpai ke Puncak Tugu Raiders saya tempuh dalam waktu 2 jam 45 menit.
Walaupun kabut tebal masih enggan pergi, namun pendakian sampai ke Puncak Tugu Raiders tetaplah memberikan kepuasan bagi saya. Selain kami, saat itu juga ada dua gadis asal Boyolali sedang duduk menikmati langit berkabut.
Tak perlu berlama-lama di Puncak Banteng Raiders, kami pun berpisah. Yusi dan Cellin turun ke Basecamp Perantunan, sedangkan saya turun ke arah Basecamp Mawar. Trek turun didominasi banyak bebatuan besar.Â
Saya tak pernah membayangkan bahwa di puncak gunung ini ada makam. Letaknya di bibir jurang tak menyolok. Batu nisannya tertutup kain putih bertuliskan Syeh Magribi. Makam tersebut dalam kondisi terawat.