Dari Pos 4 menuju ke Puncak Bondolan treknya masih menanjak. Tak lama kemudian saya sudah keluar dari hutan. Sekarang tempatnya sudah terbuka. Di musim kemarau tanahnya kering dan berdebu. Saya pun memakai masker untuk mengindari debu, terutama ketika berpapasan dengan sekelompok pendaki yang sedang turun. Anak-anak muda cenderung jalannya cepat sehingga debu banyak beterbangan.
Kemudian saya sampai di tempat datar yang agak luas. Ada bangku kayu untuk duduk. Disini ada tiga orang. Mereka sedang asyik foto-foto. Kami pun saling membantu mengambilkan foto.
Dari sini tantangan berikutnya sudah didepan mata. Tanjakan curam untuk sampai ke Puncak Bondolan. Disini banyak ditumbuhi ilalang. Tak ada pepohonan tinggi jadi cukup panas. Pukul 8:09 saya sampai di Puncak Bondolan. Dari Pos 4 ke Puncak Bondolan saya jalan selama 41 menit sudah termasuk istirahat.Â
Puncak Bondolan - Puncak Botak
Puncak Bondolan berada di elevasi 1.885 mdpl. Disini merupakan camp area yang luas sehingga menjadi tempat favorit bagi mereka yang mau nge-camp. Ada beberapa tenda yang sudah didirikan.
Perjalanan menuju ke Puncak Botak masih jauh. Puncak Botak terlihat sangat kecil jauh diujung sana. Â Saya harus melewati padang sabana yang luas. Sepanjang treknya pun diselinggi batu-batuan yang besar. Yang penting tetap fokus jangan melamun. Ini hal yang sangat penting bagi pendaki solo seperti saya.Â
Menurut catatan Belanda, Ungaran merupakan pegunungan. Puncak Botak merupakan titik tertinggi dari Pegunungan Ungaran. Sama dengan peta Ungaran di tahun 1909. Jalur dari Puncak Botak ke Puncak Bondolan merupakan dinding kawah purba dari Gunung Botak, oleh karenanya jalur pendakiannya hanya punggungan dan jalan setapak (YouTube video @theslackerhikertv).Â
Dua kali mendaki Gunung Ungaran view dari sabana yang menghubungkan Puncak Bondolan dan Puncak Botak bikin saya terpesona. Dari atas sini bisa terlihat punggungan gunung Ungaran, Danau Rawa Pening, Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, Telomoyo dan Gunung Andong.Â
Sebelum mencapai Puncak Botak, dari kejauhan saya melihat hewan mamalia sejenis monyet berbulu agak tebal berwarna gelap kehitaman. Hewan tersebut meloncat dari pohon satu ke yang lainnya, lalu berhenti diatas pohon sambil memakan sesuatu. Posisinya berada di bawah di lembah yang curam. Dahan pohon lain pun terlihat bergerak-gerak menandakan ia tidak sendirian.