Sedangkan olahraga jenis anaerobik merupakan kebalikan dari olahraga tipe aerobik. Aktivitas anaerobik akan memecah glukosa menjadi energi tanpa menggunakan oksigen. Latihan ini dilakukan dalam durasi waktu yang pendek namun dalam intensitas tinggi.
Contoh olahraga anaerobik adalah angkat beban, lompat tali dan lari cepat jarak pendek (sprint). Olahraga ini bermanfaat untuk membentuk massa otot dan menguatkan tulang sehingga mengurangi resiko terkena "osteoporosis" atau pengeroposan tulang.
Mengapa saya memilih jalan kaki sebagai salah satu olahraga aerobik favorit saya?
Sebagai seorang yang sudah berusia menyentuh kepala lima, saya ingin tetap menjaga kebugaran tubuh, salah satunya dengan rutin melakukan aktivitas olahraga.Â
Jalan kaki merupakan olahraga yang menyenangkan, mudah dilakukan dan sangat minim resiko cideranya. Sehingga aman bagi saya.Â
"Low-impact cardio exercises" seperti berenang, bersepeda dan jalan kaki tidak membebani persendian tidak seperti "high-impact exercises" (lari dan lompat tali). Namun jangan pernah meremehkan manfaat dari "low-impact cardio exercises".Â
Jika anda rutin melakukan olahraga jenis ini, anda akan membangun kekuatan, stabilitas dan fleksibilitas. Di akhir latihan, tubuh anda akan berkeringat (goodhousekeeping.com).
Inilah 8 manfaat kesehatan jalan kaki secara rutin menurut catatan "siloamhospitals.com":
1. Menjaga berat badan ideal.
2. Mengontrol gula darah.
3. Meningkatkan suasana hati.
4. Bantu melancarkan sistem pencernaan.
5. Menguatkan tulang dan otot kaki.
6. Memelihara kesehatan sendi.
7. Meningkatkan daya tahan tubuh.
8. Menjaga kesehatan jantung.
Dalam seminggu disarankan  jalan kaki setidaknya 150 menit atau cukup 30 menit saja selama lima kali (klikdokter.com).
Saya melakukan olahraga aerobik maksimal lima kali dalam satu minggu. Kebanyakan aktivitas olahraga saya jalan kaki dengan diselinggi berenang. Semua itu saya lakukan dipagi hari ketika udara masih sejuk dan jalanan masih lenggang.Â