100
205
Jumlah Skor
848
                               Sumber : Data Penelitian Setelah Diolah,2018
    Tabel 1 menunjukkan bahwa total skor penilaian terhadap peranan kelembagaan gapoktan sapi potong sebesar 848 hasil ini berarti berada pada kategori Tinggi (700 -- 900).    Â
   Hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa peranan kelembagaan gapoktan sapi potong sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit produksi, sebagai wahana kerjasama, dan sebagai kelompok usaha didasarkan pada berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peternak anggota gapoktan yaitu pelatihan keterampilan teknis berusahatani ternak, penyusunan rencana kegiatan berusahatani ternak, dan kegiatan rapat evaluasi kerja kelompok dalam mengelola usaha sapi potong. Pelatihan peningkatan produksi peternakan, evaluasi peningkatan usaha sapi potong, dan kontrol kebutuhan dan ketersediaan saprodi. Saling memberikan motivasi dengan bersama-sama mencari inovasi baru dalam mengembangkan usaha sapi potong kearah pengembangan agribisnis sapi potong.
   Menurut Aminawar (2010), bahwa peranan kelompok tani ternak terhadap aktivitas kelas belajar mengajar yaitu merencanakan dan mempersiapkan keperluan belajar, menciptakan iklim/lingkungan belajar, mengemukakan dan memahami keinginan. Menurut Puspadi (2015), mengemukakan bahwa penerapan teknologi oleh peternak sangat terkait dengan bimbingan dan pengawasan teknologi yang dilakukan oleh penyuluh pertanian/peternakan. Juga kemampuan petani/peternak untuk menerapkan teknologi secarabaik, tidak hanya ditentukan oleh faktor internal individu melainkan juga sangat ditentukan oleh faktor eksternal seperti belajar mengajar yaitu merencanakan dan mempersiapkan keperluan belajar, menciptakan iklim/lingkungan belajar, mengemukakan dan memahami keinginan. Menurut Puspadi (2015), mengemukakan bahwa penerapan teknologi oleh peternak sangat terkait dengan bimbingan dan pengawasan teknologi yang dilakukan oleh penyuluh pertanian/peternakan. Juga kemampuan petani/peternak untuk menerapkan teknologi secarabaik, tidak hanya ditentukan oleh faktor internal individu melainkan juga sangat ditentukan oleh faktor eksternal seperti penyebaran informasi inovasi melalui program penyuluhan, pemberdayaan kelembagaan, pendampingan petani/peternak yang berkelanjutan dan dukungan kebijakan pemerintah. Menurut Rasyid, Rohani, Aminawar (2018), kelompok sosial yang biasanya terbentuk secara tradisional atas dasar kesamaan garis keturunan (linceage), pengalaman-pengalaman sosial turun temurun (reparated social experiences) dan kesamaan kepercayaan pada dimensi ketuhanan (religious beliefs) cenderung memiliki kohesifitas tingkat, tetapi rentang jaringan maupun trust yang terbangun secara sempit. Sebaliknya pada kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan serta dengan ciri pengelolaan organisasi yang lebih moderen akan memiliki tingkat partisipasi anggota yang lebih baik dan memiliki rentang jaringan yang lebih luas dan akan memberikan dampak positif bagi kemajuan kelompok dan memberikan kontribusi pada pembangunan masyarakat secara luas.  kelompok dan memberikan kontribusi pada pembangunan masyarakat secara luas.
KESIMPULAN
   Dari hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa peranan kelembagaan gapoktan sapi potong di Kabupaten Bone memiliki peranan yang baik dalam upaya peningkatan usaha sapi potong sebagai kelas belajar, sebagai unit produksi, sebagai wahana kerjasama, dan sebagai kelompok usaha berada pada kategori tinggi.
 DAFTAR PUSTAKA