Mohon tunggu...
Aris Hartono
Aris Hartono Mohon Tunggu... -

Penikmat Literasi - Kesejukan rohani seakan tumbuh bersamaan dengan cerita panjang yang disajikan dalam perpaduan kata bak sastra indah pengisi qolbu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Trisakti untuk Negeri

16 Maret 2016   22:45 Diperbarui: 16 Maret 2016   23:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

BERDIKARI DI BIDANG EKONOMI

Pada tahun 1966 dihadapan Sidang Umum IV MPRS, Soekarno menegaskan makna dari Berdikari “...Bahwa berdikari tidak berarti mengurangi, melainkan memperluas kerjasama Internasional, terutama antara semua negara baru merdeka. Yang ditolak berdikari adalah ketergantungan pada imperalis, bukan pada kerja sama yang sama derajat dan saling menguntungkan. Berdikari bukan hanya tujuan, tetapi yang tidak kurang pentingnya harus merupakan prinsip dari cara kita mencapai tujuan itu, prinsip untuk melaksanakan pembangunan degan tidak menyadarkan diri kepada bantuan negara atau bangsa lain. Adalah jelas, bahwa tidak menyandarkan diri tidak berarti bahwa kita tidak mau kerja sama berdasarkan sama derajat dan saling menguntungkan...”. Sedangkan Ekonomi menurut kampus besar bahasa Indonesia adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan); pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga; tata kehidupan perekonomian (suatu negara); 4 cak urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).

Ekonomi merupakan bidang yang sangat fundamental disuatu negara. Tanpa ekonomi yang kuat negara tidak akan mampu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Ekonomi yang mandiri ditopang dengan SDA dan SDM yang berkualitas merupakan kunci utama suatu negara dapat mencapai tingkat ekonomi dengan predikat “Negara Maju”. Globalisasi dan ekonomi merupakan perpaduan yang tidak dapat dipisahkan bahkan secara khusus IMF telah mendefinisikan arti globalisasi dalam bidang ekonomi. Globalisasi ekonomi menuntut adanya pasar bebas (free market) dan pasar global (global market), barang – barang dari luar negeri menjadi bebas masuk karena jarak antar negara bukan lagi menjadi hambatan tetapi jutru menjadi celah  semakin kuatnya perputaran ekonomi dunia. Pesatnya barang impor yang masuk ke suatu negara tanpa terkecuali Indonesia pada tahun 2016 ini menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia mencapai US$ 10.45 miliar dollar dengan negara pemasok impor paling tinggi adalah Tiongkok sebesar US$ 2,48 miliar dollar atau (26,86 %).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi yang tinggi ditambah dengan adanya perdagangan bebas ASEAN – CINA (ACFTA) serta perdagangan antar dengara ASEAN atau MEA. Globalisasi menuntut setiap negara untuk meminimalisir campur tangan dalam perekonomian sehingga globalisasi mengarahkan negara untuk mengembalikan segala mekanisme ke mekanisme pasar dengan kata lain global market atau free market. Negara harus mampu melindungan  melindungi dengan menerapkan ekonomi kerakyatan berbasis mikro dan makro sehingga ekonomi tidak hanya tumbuh di hilir tetapi dapat berkeseimbangan antara hulu dan hilir. Regulasi yang kuat harus dibuat semata – mata hanya untuk kepentingan rakyat sehingga ekonomi dapat tumbuh dan berkembang seperti cita cita Soekarno yaitu “ ... prinsip untuk melaksanakan pembangunan degan tidak menyadarkan diri kepada bantuan negara atau bangsa lain”.

 

BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN

Indonesia adalah negeri dengan berbagai macam kebudayaan begitulah penyebutan bagi bangsa yang mempunyai 1340 suku bangsa dan lebih dari 546 bahasa. Tidak heran jika Indonesia disebut sebagai The Best National Custom karena begitu banyak suku bangsa dari berbagai daerah di Indonesia. Berkepribadian dalam kebudayaan begitulah Soekarno menyebutkan dalam Trisakti. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kepribadian sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain, yang diawali dari kata ber yang artinya mempunyai, sehingga arti kata berkepribadian yang dimaksud dalam Trisakti tersebut adalah mempunyai sifat yang berbeda dengan orang lain atau bangsa lain.

Arti kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; Antara keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Kebudayaan menjadi penting bagi suatu negara bahkan di era globalisasi ini. Globalisasi mengakibatkan jarak dan wilayah menjadi tidak ada, sehingga arus kebudayaan yang masuk dapat dirasakan keberadaannya. Hal tersebut ditambah dengan semakin banyaknya imigran – imigran yang mencari suaka atau bahkan menjadi warga negara sehingga akulturasi kebudayaan sudah tidak dapat dicegah lagi tetapi justru menghasilkan budaya baru. Soekarno menegaskan bahwa kebudayaan merupakan sarana untuk membangun bangsa, sehingga budaya bangsa harus dijunjung tinggi dan dijaga keberadaannya. Arus globalisasi yang membawa budaya asing masuk merupakan cara bangsa ini untuk mempertegas budaya sebagai kepribadian untuk menunjukan bahwa negara ini memiliki nilai lihur yang tinggi seperti bermusyawarah, bergotong royong, menghargai sesama, bersatu, dan lain sebagainya.

Hal inilah yang harus dikuatkan bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi bahwa kebudayaan bangsalah yang akan membawa bangsa ini untuk mencapai kemakmuran. Kepribadian dan kebudayaan merupakan amanah yang harus dijalankan sehingga nilai- nilai luhur budaya bangsa akan menjadi batas – batas serta pengingat bangsa ini dalam menghadapi arus globalisasi.

Anak bangsa dari sudut negeri

Aris Hartono

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun