Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Padang dan Fantasi Ngawur Graham Hancock

7 Maret 2023   06:17 Diperbarui: 10 Maret 2023   07:25 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://www.flickr.com/photos/wyojones/36707244224

Selain itu, tidak terdapat benda-benda kebudayaan serta fosil manusia yang menunjukan situs gunung padang dibuat sebelum jaman es terakhir oleh peradaban canggih. Pernyataan Hancock bahwa gunung padang tidak mungkin dibuat oleh masyarakat pemburu-pengumpul dimasa itu sangatlah tidak berdasar.

 Pandangan tersebut dapat dengan mudah saya bantah, jika teman-teman memperhatikan gambar dibawah:

Image: situs Watu Adha https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5408621/bena-desa-adat-yang-masih-tersisa-di-flores
Image: situs Watu Adha https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5408621/bena-desa-adat-yang-masih-tersisa-di-flores

Ijinkan saya memperkenalkan "Watu Adha", situs megalitikum yang berada di kampung prasejarah Bena, kabupaten Ngada, tempat kelahiran saya. Secara struktur, watu adha memiliki kemiripan dengan situs di gunung padang. Keduanya dibentuk menggunakan bebatuan vulkanik yang disusun sedemikian rupa demi keperluan pemujaan (dalam budaya kami, pengikat relasi dengan roh nenek moyang.)

Kampung Bena terletak diatas bukit yang berdekatan dengan gunung berapi Inerie, sehingga asal dari bebatuan itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Nenek moyang kami memindahkan bebatuan ke atas kampung dengan cara dipanggul beramai-ramai. Darimana saya tahu? karena kebiasaan itu masih dilakukan hingga sekarang dalam kebudayaan kami. Beberapa suku di wilayah Ngada bahkan  melarang penggunaan kendaraan untuk mengangkut bebatuan tersebut.

 Jika demikian, apakah teman-teman menganggap masyarakat pemburu-pengumpul di gunung padang perlu teknologi canggih  untuk menyusun bebatuan yang memang sudah ada di pundak gunung 10.000 tahun yang lalu?

Dengan mengatakan bahwa masyarakat prasejarah tidak mampu membuat situs tersebut, Hancock sesungguhnya sedang meremehkan nenek moyang rakyat Indonesia, kecenderungan yang berakar dari pandangan "Euro-sentris" yang menganggap kemajuan di luar peradaban barat hanya mungkin terjadi karena faktor eksternal. (if it's in Asia or Africa, alien built it!)

Tidak sampai disitu saja, argumen terkuat Hancock atas teorinya adalah keberadaan ruangan di bawah gunung padang. Dalam episode yang sama, Hancock bertemu dengan beberapa peneliti geologi asal Indonesia. Dengan menggunakan GPR (ground penetration radar) mereka menunjukan bahwa terdapat tiga ruangan berukuran cukup besar yang tersusun di bawah permukaan gunung padang, beserta akses ke masing-masing ruangan.

Hancock berpendapat kalau ruangan-ruangan tersebut menyimpan bukti keberadaan masyarakat maju yang membangun situs tersebut. (berarti benar dong, ris! mana mungkin orang jaman dulu bikin ruangan bawah tanah?)

Hal itu tentu akan sangat mencengangkan jika gunung padang bukanlah gunung berapi. Radar tersebut sebenarnya menangkap keberadaan lava tube, saluran alami yang terbentuk karena aliran lava pada gunung berapi. Saluran ini dapat beragam bentuknya tergantung dari seberapa kuat semburan lava yang menembus batuan gunung.

 

Image: https://www.flickr.com/photos/wyojones/36707244224
Image: https://www.flickr.com/photos/wyojones/36707244224

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun