Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Padang dan Fantasi Ngawur Graham Hancock

7 Maret 2023   06:17 Diperbarui: 10 Maret 2023   07:25 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: situs Watu Adha https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5408621/bena-desa-adat-yang-masih-tersisa-di-flores

"A series of terraces climbing to a summit"

Mengapa terdengar aneh? karena kalau piramida merupakan serangkaian petak bertingkat yang menjulang, sawah di kampung saya bisa dikatakan sebagai piramida, sementara piramid Giza di Mesir justru lepas dari definisi tersebut. 

Image: Dokumentasi pribadi
Image: Dokumentasi pribadi

Kemudian Hancock membahas bagaimana susunan batuan megalit di gunung padang hanya bisa dibawa serta disusun menggunakan teknologi canggih, karena jumlahnya yang sangat banyak ( sekitar 50.000 batu dengan berat rata-rata 200 kg). 

Bebatuan tersebut memang dapat terbentuk secara alami akibat proses yang dikenal sebagai crystalization dalam ilmu geologi (geologyscience.com). Hancock pun mengakui akan keberadaan proses alamiah itu, menimbang kondisi geografis Indonesia yang dipenuhi oleh gunung berapi. Ribuan batuan di situs tersebut terbentuk karena gunung padang itu sendiri merupakan gunung berapi yang sekarang statusnya tidak lagi aktif.  

Akan tetapi, dia juga mempertanyakan beberapa susunan bebatuan yang terkesan sengaja dirancang oleh tangan manusia dan berpendapat bahwa serangkaian batuan tersebut merupakan sisa-sisa dari bangunan megah yang dibuat oleh peradaban maju dan telah termakan jaman. Benarkah demikian?

Image: https://www.dream.co.id/stories/gunung-padang-diduga-simpan-kuil-yang-terkubur-ribuan-tahun-181221m.html
Image: https://www.dream.co.id/stories/gunung-padang-diduga-simpan-kuil-yang-terkubur-ribuan-tahun-181221m.html

 

Untuk menjawab pertanyaan diatas, perlu saya menjelaskan proses arkelogi ketika melakukan penelitian sebuah peradaban. Hal terpenting yang dibutuhkan oleh seorang peneliti ialah penanggalan waktu yang kredibel. Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa menentukan penanggalan yang tepat, yaitu:

  • Lapisan Kebudayaan, yang merupakan lapisan tanah yang mengandung sisa-sisa keberadaan habitat manusia. Hal ini mencakup fosil hewan buruan, tanaman hasil pertanian, bekas perapian, dll.
  • Benda-benda Kebudayaan, yang merupakan hasil budaya peradaban manusia, seperti patung, kalung, bangunan, tulisan, dll.
  • Bukti Struktural Kebudayaan, yang merupakan bentuk nyata dari struktur peradaban. Ini mencakup fondasi bangunan, jalanan yang dibuat, irigasi serta hal-hal yang menunjukan adanya kehidupan sosial-politik-ekonomi dalam peradaban tersebut.
  • DNA, yang tentu saja menunjukan sisa-sisa biologis manusia yang menempatinya.

Jika Graham Hancock mengklaim bahwa gunung padang dibangun oleh peradaban sebelum jaman es, tentu harus ada bukti kredibel berdasarkan kajian diatas. Sangat disayangkan Hancock tidak mempunyai bukti yang kuat atas teori fantastisnya. 

Menurut penanggalan karbon, lapisan kebudayaan pertama pada situs gunung padang teridentifikasi berasal dari tahun 500SM, sementara lapisan kedua lebih tua lagi, yaitu sekitar 5200SM. Dengan demikian, jika dijumlahkan umur gunung padang diperkirakan sekitar 10.000 tahun, jarak waktu yang tergolong jauh dari jaman es terakhir yaitu sekitar 25.000 tahun yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun