Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

MCU Turun Pamor, Apa Alasannya?

3 Maret 2023   18:44 Diperbarui: 3 Maret 2023   18:51 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/24/marvel-cinematic-universe-mcu

Setiap film tersebut punya formula yang sama, yaitu memperkenalkan karakter baru dengan mengorbankan perjalanan karakter lama di posisi kedua narasi cerita, lalu membuat ending yang menggantung untuk memberi ruang bagi produk berikutnya.

Formula itu bekerja dengan baik pada era Infinity Saga, sebab setiap cerita tidak terpisah dari konflik utama, yaitu kemunculan Thanos sebagai musuh terbesar.

Mengapa Loki menyerang bumi pada film avenger pertama? karena disuruh Thanos. Mengapa Iron man membuat sistem Ultron? karena takut akan kemunculan Thanos. Mengapa Peter Quill memberikan power stone pada Nova Corp daripada menjualnya? karena takut diambil oleh Thanos.

Setiap konflik dalam narasi film MCU Phase 4 terasa tidak berbobot karena tidak ada urgensi yang meyakinkan bahwa film-film itu punya signifikansi akan konflik berikutnya yaitu kemunculan dinasti Kang.

Selain itu, salah satu formula yang menghancurkan narasi MCU adalah penggunaan lelucon yang berlebihan. Film Thor love and thunder misalnya, setiap lelucon yang muncul cenderung tidak kena sasaran dan terkesan maksa bagi saya. Menonton film itu mengingatkan saya pada "Opera van Java" yang pernah tayang di televisi nasional.

Setiap adegan yang seharusnya memiliki ketegangan dan bobot narasi, sirna begitu saja ketika dialog karakter-karakter dalam film seperti keluar dari mulut om Sule dan Andre. 

  • Karakter Baru = Boring

Menurut Nietchze, kesempurnaan dari manusia itu membosankan. Hal itu tidak lepas dari kemunculan protagonis baru dalam MCU. Film ke tiga Black Phanter memperkenalkan kita pada Black Phanter yang baru, Suri setelah kematian aktor Chadwick Boseman serta pengganti Iron Man, Riri Williams si Iron Heart. 

Sepintas, kedua karakter ini hampir tidak bisa dibedakan. Dua gadis muda yang sangat jenius, yang membuat seragam tempur berteknologi canggih di waktu senggang mereka. Setelah menonton Quantumania, kita lagi-lagi diperkenalkan dengan gadis muda yang menciptakan alat berteknologi mutakhir, Cassy Lang, putri dari Ant Man. 

Hal ini membuat saya bertanya-tanya kenapa semua remaja di MCU seketika mampu merancang teknologi canggih seperti alat komunikasi kuantum di belakang rumah mereka? Apakah sistem pendidikan disana begitu bagusnya, hingga mereka memiliki pengetahuan luar biasa yang mampu menandingi si jenius Tony Stark, yang butuh bertahun-tahun menyempurnakan teknologi seragam tempur miliknya. (Mungkin karena sekolah dimulai pukul 5 pagi, hehehe)

Hal tersebut hanya sebagian kecil dari  permasalahan karakter-karakter pengganti itu. Mereka tidak memiliki karisma yang memikat seperti pendahulunya. Tony Stark menjelma menjadi Iron Man bukan karena kostum yang ia buat, melainkan rasa bersalah atas teknologi yang ia ciptakan digunakan untuk membunuh orang-orang tidak berdosa. Steve Rodgers menjadi Captain America karena keinginannya ikut bertempur melawan invasi Nazi yang ia anggap sebagai "bully" yang mengganggu kebebasan orang lain.

Pahlawan hanya akan semenarik motivasi yang ia miliki serta keinginan untuk mengubah kekurangan menjadi kekuatan. Itulah mengapa selama 2 dekade terakhir, penonton tetap tertarik untuk mengikuti petualangan para pahlawan MCU karena seperti kita, mereka bukanlah mahluk sempurna yang selalu benar dalam mengambil langkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun