Mereka beroperasi sebagai penyedia keamanan swasta yang secara hukum terlepas dari pengawasan pemerintah. Jika demikian, keuntungan kapital adalah tujuan utama dari keberadaan para superhero seperti Homelander.
Sejalan dengan nilai ideologi yang tidak menginginkan intervensi berlebihan dari pemerintah, para superhero dianggap sebagai alternatif terbaik dari kepolisian maupun militer yang dapat menjamin keamanan masyarakat Amerika Serikat. Akan tetapi karena statusnya sebagai produk dari perusahaan raksasa seperti Vought, superhero tidak lebih dari alat kapitalisme yang bekerja demi meraup keuntungan sebanyak mungkin.
Dengan demikian meski mampu bertidak semaunya tanpa konsekuensi yang berarti, Homelander sesungguhnya tetap terikat pada satu hal, yaitu opini masyarakat (kek politisi aja). Homelander ialah karakter tragis yang dibersarkan tanpa mengenal cinta orang tua. Dirinya selalu berusaha memperoleh pengakuan serta kekaguman dari orang lain.Â
Image/citranya dimata publik sebagai pemimpin dari kelompok pahlawan terbaik adalah satu-satunya sumber kebahagiaan yang ia miliki. Posisi yang ia miliki hanya mungkin bertahan jika perusahaan yang menaunginya tetap beroperasi.
Perusahaan Vought berupaya menutupi semua kesalahan dari para superhero dengan menggunakan berbagai cara seperti propaganda media, koneksi dengan pemerintah, hingga menghilangkan bukti kejahatan yang dilakukan oleh setiap "karyawan" mereka termaksud Homelander.Â
Dengan mengendalikan opini publik, Vought membentuk sebuah kontrol sosial yang melekat pada kesadaran publik bahwa mereka membutuhkan keberadaan para superhero walaupun hal tersebut tidaklah benar.
Secara permukaan tentu saja mencari keuntungan dengan menyediakan jasa bukanlah tindakan yang salah (toh polisi juga dibayar oleh masyarakat, kenapa tidak sekalian yang punya kekuatan super saja). Namun bagaimana kalau masyarakat tidak dapat menuntut pertanggungjawaban jika jasa yang diberikan justru sangat merugikan?
 Jawabannya sederhana. Masyarakat tidak perlu tahu bahwa keselamatan mereka berada dalam genggaman orang-orang berkekuatan yang tidak kompeten.Â
Sebagai contoh, pada tahun 2021 lalu, negara bagian Texas mengalami krisis energi ketika Amerika Serikat dilanda tiga badai musim dingin terpisah. Hal tersebut membuat masyarakat kehilangan akses terhadap listrik, air, serta energi panas sehingga menyebabkan lebih dari 700 kematian selama badai berlangsung.Â
Krisis itu disebabkan oleh deregulasi pembangkit listrik yang membuat kebutuhan energi di Texas dikelolah oleh pihak swasta. Terbatasnya akses yang berkesinambungan diantara penyedia energi listrik membuat Texas kesulitan untuk mengimpor energi listrik dari wilayah lain demi memenuhi kebutuhannya.Â
Akibatnya masyarakat yang dirugikan dan pemerintah justru menyalahkan penggunaan panel surya serta turbin angin yang tidak berpengaruh pada mayoritas penyediaan tenaga listrik. Tidak satupun perusahaan pembangkit tenaga listrik yang dituntut untuk bertanggungjawab akan kematian masyarakat Texas.