Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Studi Karakter: Patrick Bateman, Panutan atau Peringatan Bagi Pria Modern?

24 Desember 2022   14:07 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:12 9196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Jung, menerima keburukan pada alam bawah sadar adalah cara terbaik bagi kita untuk membentuk "true self" atau jati diri yang dapat berintegrasi secara menyeluruh dengan kehidupan sosial. 

Patrick Bateman ialah karakter yang menolak untuk membangun relasi dengan the shadow di dalam alam bawah sadarnya. Ia hanya ingin dipandang sebagai seorang pria sempurna oleh orang-orang terdekatnya, tanpa memberi celah bagi keburukan menampakan diri. Tanpa jati diri yang jelas, ia berusaha merancang topeng yang tidak kalah sempurna yang mampu menutupi sosok sejatinya yang menyedihkan serta dipenuhi kekacauan dan kegilaan. Karena ketidakmampuannya mengontrol the shadow, ia memproyeksikan keburukan-keburukan tersebut pada orang lain yang ia anggap lebih rendah darinya atau mengancam posisinya dalam hierarki sosial. 

 Ketika bertemu dengan tunawisma dijalan, Bateman bertanya kenapa dia tidak mencari pekerjaan, lalu membunuh pria itu dengan pisau. Setelah habis berhubungan badan dengan pekerja seks, ia menancapkan gergaji mesin pada punggung wanita itu. Ia mengayunkan kapak pada kepala rekan kerjanya, Paul Allen dengan alasan Paul punya kartu nama yang lebih baik dari miliknya. Dengan membangun kepribadian tanpa didasari pemahaman akan sifat-sifat manusia, Patrick Bateman tumbuh menjadi budak kepalsuan materialisme yang mengelilingi kehidupannya. 

Jika demikian, kita kembali dihadapkan pada pertanyaan awal. Mengapa karakter ini sangat populer di kalangan pria modern?

Saya berpendapat bahwa Patrick Bateman menawarkan sebuah "power fantasy" bagi kaum laki-laki. Di era modern, mayoritas kaum laki-laki terobsesi untuk mendapatkan pekerjaan berpenghasilan besar, kekasih yang rupawan serta kehidupan yang serba mewah yang dimiliki Bateman. Materialisme yang digambarkan melalui karakter tersebut merupakan cangkang kosong yang dapat dipakai untuk merefleksikan versi terbaik dari eksistensi seseorang. 

Kehidupan modern yang dipengaruhi oleh media sosial menyebabkan kita lebih menghargai formalitas serta image daripada jati diri yang kita miliki. Bateman adalah gambaran eminen dari keadaan sosial jaman sekarang yang berfokus pada hedonisme semu tanpa keinginan untuk mencari kebijaksanaan untuk diri kita sendiri. 

Dengan demikian, kejahatan yang ia lakukan dapat menambah tingkat kesinambungan antara Bateman dan penggemarnya, sebab hal tersebut dapat dilihat sebagai bentuk keseimbangan dalam hidup laki-laki, atau justru menjadi pengingat akan bahaya dari menempatkan materialisme sebagai tujuan hidup.

Pada akhirnya, interpretasi karakter sang psikopat Amerika tergantung topeng seperti apa yang ingin kita kenakan. Jadi bagaimana pendapat teman-teman, siapakah Patrick Bateman, panutan atau peringatan? 

Sumber:

satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun