Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen: Kecoa

27 Juli 2022   17:51 Diperbarui: 27 Juli 2022   17:53 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://www.jungledragon.com/specie/5418/austral_ellipsidion_cockroach.html

"Terdapat perkembangan yang sangat menjanjikan dari koloni Betta dan Delta. Ladang gandum yang mereka tinggali tumbuh dengan subur dan tidak diganggu oleh serangga hama. Kedua koloni tersebut mampu bersimbiosis dengan tumbuhan gandum tanpa efek samping yang merugikan. Ini luar biasa, aku tidak menyangka akan memperoleh hasil secepat ini." Ujarnya pada kamera penuh kebahagiaan. Selang beberapa saat, ia mengangkat alis dan menggosok dahi.

"Koloni Alpha dan Gamma tidak begitu beruntung. Alpha memanglah berhasil mengurangi populasi hama pada tanaman, namun gandum menjadi tidak sehat karena produksi amonia yang tidak murni serta sangat banyak. Kami mengumpulkan yang cairan sekresi dan menyimpannya untuk dimurnikan. Berkurangnya serangga hama membuat mereka juga kekurangan sumber makanan. 

Selang beberapa hari, kanibalisme mulai dilakukan oleh koloni Alpha, hingga mengkonsumsi larva serta telur mereka sendiri. Sementara itu, koloni Gamma tidak berhasil menjadi karnivora sejati dan ikut mengkonsumsi batang dan daun gandum. 

Penelitian kedua koloni itu mungkin harus dihentikan. Tapi aku masih ingin melihat perkembangan keduanya sedikit lagi. Mungkin saja aku bisa menemukan cara untuk  mencegah kekurangan itu muncul pada Betta dan Delta. Kurasa perjalananku masih cukup panjang." Uriel meletakan kacamata di samping meja, lalu menekan tombol untuk menghentikan rekamannya.

***

"15 Januari 2002, jurnal dr. Uriel Raga. Luar biasa, sungguh luar biasa." Uriel berteriak girang didepan kamera.

"Kecoaku telah melampaui ekspektasi. Dua bulan kemarin, koloni Betta kekurangan sumber makanannya, sama seperti Alpha. Namun hal itu tidak menyebabkan kanibalisme. Setelah melihat populasi koloni yang tak kunjung menurun, aku dan timku turun untuk melihat apa yang terjadi. 

Diluar dugaanku, koloni alpha melindungi larva puluhan kumbang gandum dan memberinya makan secara rutin, memberi mereka gandum! bayangkan itu. Koloni alpha menjalankan peternakan kumbang sebagai sumber makanan berkelanjutan. Mereka beternak! 

 Hal itu tidak mengherankan jika dilakukan oleh koloni semut, misalnya. Namun tidak pernah ada kecoa yang beternak sebelumnya. Mereka berbagi tugas didalam koloni seperti sistem kasta pada serangga semut. Sebagian mengumpulkan gandum, sementara yang lain menjaga larva disarang, bersamaan dengan larva mereka sendiri. Setelah dewasa, kumbang-kumbang itu dikonsumsi oleh koloni seperti sapi peliharaan.

Betta telah berkembang menjadi koloni yang kompleks. Ini sungguh luar biasa.

Yang lebih mencengangkan lagi, koloni Alpha yang seharusnya menghilang setelah kekurangan makanan, kini bertumbuh dua kali lipat jumblahnya. Bagaimana mereka melakukannya? mereka menginvasi. YAH, INVASI!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun