Markus kebingungan akan perbincangan yang tak terarah ini. Karena berumur paling tua, ia merasa harus menjadi penengah.Â
"Kamu nih omong apa dari tadi? Candi Borobudur itu di Jogja, jadi Ose mau ke Jogja bukan ke Jakarta. Mana mungkin dia ketemu Saykoji disana? Jogja ke Jakarta tuh jauuuh sekali, pake mobil bisa sepuluh hari baru sampai." Ujar Markus dengan nada meyakinkan.
"Aissh kau nih macam tau-tau saja, kau sudah pernah kesana?" Balas Yosep sembari menyilangkan tangan.
"Saya liat di TV lah." Jawab Markus menggaruk kepalanya.
"Kalau Jogja dengan Jakarta tuh jauh, berarti saya benar. Jakarta tuh dekat Amerika." ujar Uston memukul dada.
"Lah, tadi kau bilang dekat Inggris!" Protes Ari enggan mengalah.
"Aissh kalian nih bikin saya pusing saja," Sahut Yosep menghentikan pertengkaran itu, "Jogja dengan Jakarta tuh tidak jauh. Jakarta tuh di Indonesia, jauh sekali dari Inggris dan Amerika. Eminem tidak mungkin tinggal dekat dengan Saykoji. Kalau dengan Michael Jackson iya, karena sama-sama orang Amerika." Ujarnya merangkum guyonan tak berujung di bawah naungan pondok.
"Terus kenapa kenapa Saykoji bisa pake bahasa inggris?" tanya Uston tidak puas.
"Gau the modhe nge mazi bahsa khita ne'e bahsa Indonesia, meo wera? (Terus kenapa kau bisa berbahasa daerah dan bahasa Indonesia, anak setan?)" Jawab Ari dengan nada menantang.
"Michael Jackson kalau uji joget dengan Eminem, siapa yang lebih jago ee?" Pertanyaan Toni membungkam mulut lima bocah itu. Mereka saling berlempar pandangan, bingung harus menjawab apa.Â
"Eminem kah! kau pake tanya lagi tuh." Jawab Yosep penuh keyakinan.